Selesai Baca Buku Filosofi Kopi ^_^ Bagus


Oke, akhirnya selesai juga baca buku ini. Padahal termasuk buku yang tergolong ringan dan menyejukkan, tapi baru selesai juga. Hehe, maklum, baca bukunya di sela-sela nyantai. Terima kasih yang sudah minjami aku buku ini. Haha, padahal setumpuk buku hasil borong (baca beli lebih dari 1 buku, maksudnya 2 buku #halah) dari IBF beberapa bulan lalu di Senayan belum juga selesai. Hanya sudah memberikan tulisan nama dan tanggal beli. Kebiasaan deh…kalau ada diskon baru beli, lalu bacanya pas disempetin. Kalau ga disempetin malah milih nonton film macem2. Ahhh…ini intronya kepanjangan deh. CUT!
Awalnya adalah pagi itu, di saat saya berkunjung ke kamar tetangga kost, hehe, sudah jelas sepertinya waktu saya masih banyak yang kosong dan terkesan nyantai jadinya sang sahabat ngasih satu buku ini. Ya iyalah, kerjaanku setiap hari ke kampus lebih banyak ngenet, terutama buka sosmed. Dasar, gini ya master komputer, T_T. Baru deh kalau pekan depannya atau mendekati kuis atau setelah deadline tugas dan UTS, kerjaan numpuk. Hehe, kerjaan koreksian atau request asistensi mendadak. Hehe, cukup. Ini buku bagus, yang tadi disinggung sama pemateri di acara tadi, begitu katanya kepadaku dengan sangat meyakinkan. RECOMMENDED. Oke, saya terima dengan senang hati,mulai membaca buku.
Awalnya dari cover, aku kira seisi buku semuanya isinya tentang alur FILOSOFI KOPI. Eh,ternyata ada tulisannya tuh, itu kumpulan cerita 10 tahun dari sang penulis keren, Dee Lestari. Hm,semuanya bagus. Halah. Entahlah, bahasanya memang enak untuk diikuti. Cerita pertama dan terakhir yang berkesan bagiku, mungkin pas bacanya lagi ON ya. Padahal semuanya keren. Hahaha. Filosofi Kopi menceritakan tentang Cinta kopi dan sampe segitunya deh pokoknya. Keren juga kalau ke kedai kopi atau restoran, setiap pesanan menunya ada filosofinya, hahaha. Jadi belajar memaknai hidup. Lebih sip lagi ya, kalau ke kedai kopi sambil diadain kajian, alias ngaji bareng sambil minum kopi. #ups Jadi inget seseorang yang berdakwah dari kedai kopi satu ke yang lain, Hayooo siapa namanya? 
Cerita pertama tentang FILOSOFI KOPI, begitu menunjukkan bahwa cinta pada kopi, sesuatu yang boleh jadi biasa di mata yang lain, tapi begitu spesial bagi sang tokoh utama. Begitu gigihnya meramu resep kopi untuk bisa menjawab tantangan membuat kopi paling enak di dunia, yang ekspresi saat pertama kali diminum bisa refleks menyebutkan kata “sempurna”. Ada lagi sesi dimana mencari tahu tentag kopi tiwus yang kata seseorang itu jauh lebih enak dari kopi Ben’s Perfecto. Ada juga pelajaran berharga, bahwa kepedean atau keyakinan pada hasil usaha kita tak boleh berlebihan, tak boleh keterlaluan, bahwa ada langit di atas langit. Yap, boleh jadi di luar sana masih banyak hal yang belum kita temui dan kenali dan jauh lebih hebat dan baik dari kita. Ending ceritanya juga bagus, happy endingnya kece. 
Cerita yang terakhir, tentang Rio de Coro. Awalnya aku kira apa tuh, bahas kerajaan dan percakapan mereka mengomentari manusia, tepatnya keluarga yang tinggal di rumah itu. Wow, ternyata ceritanya tentang kecoak yang cinta sama si Sarah, sosok yang tak pernah berani menyakiti kecoak dan selalu teriak memanggil kakaknya bila menemui kecoak di rumahnya. Kocak tapi seru. Seakan jadi membayangkan bahwa kecoak juga pingin dihargai kehidupannya. He em. Akhir ceritanya juga keren, si Sarah mimpi ketemu dengan Rio de Coro. Ahh, doa terakhir si kecoak sebelum diinjak sandal itu agaknya dikabulkan.
Yup,cukup dulu disini. Silakan baca ya! ^_^ sebelum nonton filmnya mungkin, nunggu di youtube atau di TV aja#eh

Komentar