“Kasih ibu kepada
beta
Tak terhingga
Sepanjang masa
Hanya memberi
Tak harap kembali
Bagai sang surya
menyinari dunia”
Lagu yang sederhana dan mudah sekali
untuk menyanyikannya. Tetapi bagiku, lagu ini sunggu luar biasa, lagu yang
takkan aku lupakan. Bukan hanya karena arti dan makna dari lagu ini, tetapi
lagu ini memberikan kenangan yang indah di masa kecilku.Aku masih ingat sampai
sekarang, tepatnya saat itu aku berumur 5 tahun, masih sekolah di TK.Banyak
sekali momen- momen bahagia di masa kecil, tetapi kenangan saat menyanyikan
lagu ini yang masih aku ingat.
Aku dan adikku, Tika namanya,
disekolahkan di TK yang sama. Aku dan adikku umurnya hanya berjarak 1 tahun,
sehingga wajar kalau ibu dan ayah menyekolahkan kami di satu TK yang sama. Hal
ini membuat kami kemana-mana selalu bersama, bermain di sekolah pun
bersama.Nah, disinilah mulai cerita tentang kenangan menyanyikan lagu ini.
Waktu istirahat tiba, saatnya bermain
bersama teman-teman. Nah, saat itu aku bersama adikku dan teman-temanku bermain
bersama. Kami saling berpegangan tangan dan membentuk lingkaran kecil, dan ada
satu anak yang berada di tengahnya. Satu orang di tengah menikmati lagu yang
dinyanyikan, lingkaran ini bergerak mengelilingi anak yang ditengah.Lagu yang
dinyanyikan saat itu apa saja, aku lupa detailnya. Yang jelas, semua lagu yang
dinyanyikan adalah lagu yang menyenangkan. Nah, saat aku yang berada di
tengah,lingkaran anak-anak ini menyanyikan lagu “Kasih Ibu” kepadaku. Wah...senangnya,
rasanya kasih ibu hanya kepada betha...Yah,beta
dalam lagu tersebut aslinya berarti saya, maksudnya untuk “saya” yang
menyanyikan lagu itu. Jadi untuk semua anak yang menyanyikan lagu “Kasih Ibu”
akan merasakan bahwa kasih ibu kepada dirinya memang tak terhingga sepanjang
masa. Tetapi saat itu, yang aku pahami adalah, lagu “Kasih Ibu” ini memang
khusus buat anak yang bernama “betha”, ya itu aku. Selama lagu ini dinyanyikan
tiga kali, serasa hatiku berbunga-bunga, senang banget, ibu dan ayahku memberi
nama kepadaku “betha”, sehingga merasakan benar apa yang ada dalam lagu “Kasih
Ibu” ini. Rasanya kasih sayang ibu hanya memang kepada Betha, yaitu kepadaku
saja tidak untuk yang lain.
Setelah lagu selesai dinyanyikan 3
kali, lingkaran yang mengelilingiku pun berhenti.Nah, aku sesaat lupa kalau
dalam lingkaran itu terdapat adikku. Parahnya lagi, ada temanku yang berkata,
“Wah, kasih ibu kepada betha aja donk’. Hm, lha terus buat Tika apa?”. Ada satu
teman lagi yang menyahut, “Ya,kasih ibuku masak juga buat betha, lha buat aku
apa? Kok lagu ini cuma buat betha ya?” Wah, sepertinya teman-temanku juga
menganggap bahwa kata “beta” dalam lagu adalah “betha”, namaku. Seingatku, aku tak
bisa membalas kata-kata mereka, karena masih terlalu bahagia mendengar lagu ini
dinyanyikan 3 kali. Nah,berbeda dengan adikku, mendengar teman-temanku yang
berkata tadi, spontan dia menangis dan berlari menuju kelas TK-A. Wah, tak
terbayangkan sebelumnya, perasaan bahagiaku ternyata tak dirasakan oleh adikku.
Aku jadi merasa bersalah.
Melihat adikku menangis dan berlari ke
kelas, guru TK-A langsung mengejarnya masuk ke dalam kelas untuk
menenangkannya. Tak berapa lama, guruku itu keluar kelas bersama adikku dan
menghampiriku bersama teman-teman. Guruku itu menyarankan agar lagu “Kasih Ibu”
dinyanyikan lagi khusus buat Tika, dengan sedikit perubahan lirik.Kami pun
langsung paham kalau yang diubah adalah kata “beta” pada lirik lagu dan diganti
dengan “tika”. Kami pun tak keberapat menyanyikan ini untuk adikku. Tika yang
baru saja tenang dan sambil menghapus air mata di pipinya, dia berdiri di
tengah dan kami mengelilinginya. Dan, dengan semangat dan penuh keceriaan kami
pun menyanyikan lagu “Kasih Ibu” yang telah dimodifikasi itu.
“Kasih ibu kepada tika
Tak terhingga
Sepanjang masa
Hanya memberi
Tak harap kembali
Bagai sang surya
menyinari dunia”
Kami menyanyikan lagu ini sampai adikku
tersenyum, entah berapa kali pastinya lagu ini kami nyanyikan sambil berputar
mengelilinginya. Hm, syukurlah, akhirnya Tika tersenyum dan tertawa menandakan
sudah puas dan kembali ceria. Setelah dia tenang, waktu istirahat masih ada dan
permainan pun bisa dilanjutkan. Teman-temanku yang berada dalam lingkaran lagu
ini, secara bergantian berada di tengah, dan kami menyanyikan lagu “Kasih Ibu”
yang dimodifikasi menjadi nama mereka. Kata “beta” dalam lirik yang diganti menjadi
“lina”, “ana”, dan “nita”.
Singkat cerita, sepulang dari sekolah
aku dan adikku langsung cerita ke Ibu tentang apa yang kami alami hari itu. Ibu
tertawa mendengar cerita lugu dan jujur dari anak-anaknya. Ibu menjelaskan
kepada kami, tentang lagu “Kasih Ibu”. Penjelasan ibu sangat sederhana sehingga
kami saat itu bisa menerima dengan lapang dada, dan merasakan benar-benar akan
kasih sayang Ibu. “Betha, Tika, Ibu sayang kepada kalian berdua.Kata-kata dalam
lagu yang berbunyi kasih ibu kepada beta
itu maksudnya beta artinya saya. Kata beta
artinya aku. Jadi kalau Betha yang menyanyikan berarti kasih ibu kepada saya
yaitu Betha yang sedang menyanyikan lagu itu.kalau Tika yang menyayikan berarti
kasih ibu kepada saya, yaitu Tika yang sedang menyanyikan lagu.” Hm...aku dan
adikku mendengarnya langsung bersama-sama menjawab, “O.....oalah, Hahaha”,
seakan saat itu sudah paham bahwa kami adalah anak kecil yang masih lugu dan
polos.
Sampai sekarang aku masih merasakan
betapa besar kasih sayang ibu kepadaku dan kepada adikku. Kasih ibu memang tak
terhingga, bahasa kerennya kasih ibu itu Unlimited.Kasih
sayang ibu itu sepanjang masa, tak terbatas waktunya, tidak ada ujung akhirnya.
Ibu hanya memberikan kasih sayang kepada anak-anaknya dengan ikhlas, tanpa
pamrih, tanpa mengharapkannya kembali, tak meminta tanda penghargaan ataupun
prasasti. Kasih sayang ibu bagai sang surya menyinari dunia, yang tak
henti-hentinya tiap hari memberikan cahaya kepada seisi dunia.
Aku jadi berpikir, apakah yang nanti
aku sampaikan saat anakku bertanya kepadaku tentang lagu ini, “Mengapa kasih
ibu hanya kepada Bunda?”.Wah, bakal jadi cerita yang indah kiranya. Aku akan
menceritakan kenangan ini kepadanya, dan menyampaikan bahwa Bunda (Betha) juga
sayang kepada ananda. Hm...Ibu, I miss u. Kasih sayang yang tak pernah pupus,
tak pernah habis dimakan masa, tak pernah usang diterpa zaman, tak pernah
ketinggalan jaman. Ibu...aku sayang kepadamu, aku akan berusaha untuk
membahagiakanmu, walau memang tak bisa aku pungkiri bahwa sampai kapanpun aku
tak sanggup untuk membalas semua kasih sayang Ibu kepadaku.Ibu,I love u now and
forever.
Komentar