Nasehat dari Sahabat (1)

Nasehat dari sahabat itu salah satu jenis obat.Bukan obat untuk diminum atau dikunyah,tapi untuk diresapi makna dan hikmah.Seringkali nasehatnya memang masuk ke dalam hati,karena diucapkan juga dari hati.Kerennya nasehat itu tidak dikemas secara formal dengan judul kultum atau acara ceramah.Hanya di sela-sela obrolan dan candaan kita.Boleh jadi kita tidak sadar,bahwa yang diucapkannya adalah sebuah nasehat. Tapi hati dan otak kita merekamnya dengan baik.
Nasehatnya mungkin sederhana,tapi benar adanya. Seringkali aku dapat di saat berjalan bersama,rekreasi bersama atau belanja bersamanya.Hmmm,nasehat dari yang sepele sampai yang kompleks. Kata-kata yang jujur dan tulus sampai juga di hati dengan cara yang halus.
Saat aku mendengar ceritanya pas duduk menunggu KRL menuju stasiun sudirman,dia (sebut saja namanya Aisyah,hehe biasanya kalau sebut saja bunga itu jadi korban soalnya #eh) menceritakan tentang sesuatu.Hm,rahasia ceritanya.Tapi nasehat yang aku dapat adalah kita ini agen muslim harus bisa bersikap dan berkata yang baik.Jaga perkataan kita,walau emosi tetap harus bisa dikontrol!Pelajaran ini didapat karena ada pertaanyaan dari si A kepadanya menanyakan si Z yang sempat menyinggung perasaannya (si A).Si A bertanya kepada Aisyah,”si Z itu muslim kan?Tapi kok gitu ucapannya?” Jleb!
Ya ya,walau bagaimanapun akhlak islami memang harus dibentuk sejak dini,agar kita bisa otomatis dan refleks yang baik.
Sederhana,tapi terasa maknanya.
Pesan bagi kami berdua saat itu,diskusi bagaimana menata hati dan menyampaikan dengan baik lewat kata-kata,agar tak ada yang sakit hati di sekitar kita.Walau mungkin berat,tapi harus tetap diupayakan sebaik mungkin untuk gapai kebahagiaan di dunia dan akhirat.
See you!
Salam cinta ^_^

Komentar