Ada hal yang
sederhana yang kudapatkan beberapa pekan yang lalu, tapi baru aku sadari dan
alami. Tentang ukhuwah, ya sebut saja persaudaraan, persahabatan, pertemanan
atau membangun kerja sama dengan yang lain, atau singkatnya interaksi dengan
orang lain. Tak bisa disangkal, pasti setiap hari kita saling bertemu, tak
jarang selalu ada percakapan atau dialog, entah berdua, bertiga, atau dalam
jumlah massa yang banyak. Tak juga sadar dan terasa ada beberapa hal yang
mungkin bisa melukai hati seseorang. Terutama itu kalau terjadi pada diri ini.
Ya, mungkin banyak yang kita tutupi, kita rahasiakan rapat-rapat dalam hati,
agar setidaknya kita terlihat tegar, bahasa gaulnya biar terkesan #akurapopo.
Hahaha, konyol sebenernya. Tapi mungkin saja itu terjadi. Atau ada juga yang
bisa berani menunjukkan respon tersinggung dengan emosi atau dengan celetukan
yang sifatnya seperti serangan balik. Hehehe, kalau yang ini terkesan ga mau
kalah. Kalau disakitin ya balas nyakitin, kayak kalau dicubit ya balas cubit.
Dengan dalih yang pernah kita dengar, saat ada yang menyakiti kita maka boleh
membalas dengan hal yang sama [,] Ups….belum titik euy, masih koma [,]
lanjutannya tetapi jika bisa memafkan itu jauh lebih lebih baik.
Nah, jadi apa
maksud dari tulisan ini?
>>>>>>
missing text
Ya, tepat
sekali!
Woy,sapa yang
jawab? Heh, ada banyak. Tapi karena semua dalam hati jadi aku tulis missing
text. ^_^. Kalau udah tahu,baguslah!Kalau belum nyambung, lanjutin bacanya, biar aku ceritanya bisa jelas tertangkap olehmu.
Tidak ada logika
yang disepakati di dunia ini tentang maaf. Karena maaf pekerjaan hati, bukan
logika atau otak. Maksudnya adalah tidak ada rule yang mengatur jika minta maaf
maka dimaafkan. Lha, berarti kalau tidak minta maaf maka tidak dimaafkan? Lho,
kalau melakukan kesalahannya tidak sengaja dan tidak tahu kalau itu salah,gimana?
Hm, repot tuh. Kalau kita setiap hari pastinya berdoa dan memohon ampunan
kepada Allah, karena tak sedkit dosa yang barusan kita lakukan. Mungkin
termasuk prasangka sepele saat baca judul tulisanku ini. Hayoooo!!!
Ngaku….(dalam hati saja, ga perlu ngaku nulis di komen di bawah note ini).
Oke, jadi kalau
kita ngerasa punya salah maka segera minta maaf. Eits, bentar-bentar, tulisan
jenis ini ditujukan bukan seseorang yang mengaku dan merasa bersalah, justru
kepada pihak yang terdzalimi. Cie…lebay bahasanya. He em, tugasnya adalah
memaafkan, walaupun si dia (yang bersangkuta/ yang menyakiti hati) belum
mengucapkan maaf. Ya, tidak cukup memaafkan, ada hal yang lebih lebih keren.
Sikap yang luar biasa, akhlak muliah dalam Islam selain memaafkan, adalah memohonkan
ampunan kepada Allah atas yang telah dia lakukan kepada diri ini. So sweet kan.
Yup, singkatnya
memaafkan sebelum minta maaf. ^_^. Hidup lebih Indah.
Komentar