Kalau peringatan lewat judul film “Kiamat Sudah Dekat” itu
sungguh keren. Tapi sepertinya Pemilu Sudah Dekat itu juga keren kan? Hehe,ini plesetan
yang maknanya juga reminder. Mengingatkan bahwa pemilu legislatif sudah semakin
dekat. Tanggalnya pun kita sudah tahu, InsyaAllah 9 April 2014. Semoga kita pun bisa menyiapkan diri dengan baik.
Hehe, bukan bermaksud menyamakan dengan kiamat atuh, tapi ini hanya seruan
sederhana. Bahwa memang selayaknya kita ikut atau berpartisipasi sebagai warga
Negara yang baik untuk meberikan suara ke calon yang terbaik untuk Indonesia
tercinta. Eits, tapi bisa jadi lho kalau nanti terpilih pemimpin yang dzalim
bisa membuat kayak mau kiamat saja.Huhuhu, lebay banget deh. Hm, kata siapa
coba kayak gitu? Hm, kata siapa ya? Opini orang di era demokrasi itu
macem-macem ya.
Oke, back to the real topic. Ya, kurang sebulan lagi
tepatnya, tapi masih terasa adem ayem? Apaaa? Masih adem ayem? Kemana aje lo?
Ini udah rame pada kampanye. Udah pasang iklan ma foto caleg dimana. Atau ga
pernah lihat di tv ya? Hm, okelah, wajar deh, banyak yang masih apatis para
rakyat Indonesia. Gmn ya caranya biar semuanya melek ? Ya, dijelaskan dengan
baik dan santun lah. Datangi satu-satu rumahnya, bro! Wow,ga efisien banget,
tapi itu kayaknya lebih efektif daripada hanya nempel foto di pinggi jalan,
apalagi dipajang di atas pohon. Sayang banget, buat polusi mata sekian bulan.
Berdasarkan pengalaman pemilu raya mahasiswa, biasanya nih
ya, alasan milih calon presiden BEM / EM bagi yang cewek adalah : (1)Calon
presidennya good looking alias cakep;
(2) Kenal dengan si calon, misalnya karena dari daerah yang sama, dari fakultas
yang sama, dari SMA yang sama, pernah kenal di organisasi yang sama; (3)
didukung oleh teman/sahabat yang kita kenal; (4) Tahu dan paham visi misinya
maju jadi presiden. Hehe, ini ga ada bukti otentiknya sudara-saudara, kalau mau
bisa dijadikan opsi survey tentang alasan memilih pasca PEMIRA di
kampus-kampus. Nah, kalau pemilihnya cowok, lebih logis sepertinya, alasan
no(1) itu tidak terlalu penting, tapi alasan ke (2),(3) dan (4) lebih banyak sepertinya.
Karena pemilih laki-laki tak mudah ditipu dengan foto editan photoshop, atau
camera360, hehe. Mereka lebih bisa menemukan mana yang pantas dipilih.
Pernah dulu jadi bagian tim yang membantu membuat rekapan
hasil survey untuk pilkada. Kebanyakan tahu dan kenal calon walikota tidak
membuat segitu mudahnya pilihannya jatuh kepadanya. Ada banyak yang dilihat dan
ditunggu. Hehe, uang. Ya, ada benernya nih. Nunggu money politic yang disebar
berapa. Kalau si A beri 50 ribu, lalu si B beri 100 ribu, dan di C beri dia
hanya 25 ribu. Maka belum tentu yang nerima, sebut saja Bunga bukan nama
sebenarnya , justru memilih si D, sebagai pilihan menjadi pemimpin. Bukan hanya
melulu membandingkan mana calon yang memberi uang lebih banyak, tapi lebih pada
mana pemimpin yang benar-benar maju karena rakyat, bukan karena kekayaan
semata, atau hanya mencari jabatan dan kekuasaan yang semu. Hehe, tapi ga
banyak juga yang akan memilih si B, karena memberikan 100 ribu untuk membeli
suaranya. Wow, masak masih ada yang kayak gini ya di abad serba modern ini?
Lho,ga percaya? Lho, kok ga ada di berita ya? Lho, kok ga ada yang ngaku ya?
What? Ngaku? Ga mungkin lah, itu rahasia umum.
Kalau tahu uang, ada juga lho yang bentuknya beras dan makanan pokok.
Hiks hiks, penyuapan jenis apa lagi ya? Hihi, berarti kaya kaya ya calon wakil
rakyat itu? Benarkah begitu harusnya? Oh men, ga semuanya kali….
Nah, pemilu ke depan akan seru, karena banyak banget nama
orang yang akan tertulis di dalam kertas suara itu. Hehe, kalau ga ada nama
yang ga kita kenal gimana ya? Ga bisa googling dengan ketik nama mereka
satu-satu hanya karena ingin tahu wajahnya seperti apa? Lama banget donk di
bilik suaranya. Padahal alokasi waktu tiap orang hanya 5 menit sepertinya,
padahal kalau hanya buat nyoblos atau nyontreng semenit aja ga ada. Cuma buka
kertas suara lalu pilih, tutup lagi dan dmasukkan ke kotak suara. Wow, ga
semudah itu men! Pertanyaannya siapa yang harus dipilih dan mana yang pantas
dipilih>
Yup, itu dia! SIAPA? PARTAI APA? NAMANYA SIAPA? NO URUT
BERAPA? Huhuhuu…. Mikir yo? Bagi yang ga mau pusing, dengan slow menyatakan
untuk golput aja deh, daripada salah pilih, toh semuanya sama. Ya,sama-sama
manusianya. Sama-sama calon yang mau jadi anggota legislatif. Semua partai juga sudah pernah kena kasus
korupsi. Ga ada yang sempurna, semuanya cuma janji palsu. Semuanya tipu-tipu,
ngomongnya hoax aja. Heh!
Yang lain lagi menyahut, dengan nada yang keras. INI BUKAN
MASALAH SEDERHANA. INI UNTUK NEGERI KITA. INDONESIA. Bukan karena apa-apa, ini
adalah sistem demokrasi yang dulu sudah diperjuangkan oleh kakek nenek kita.
Inget ga, dulu pemilihan anggota legislatif sampe presiden Cuma milih gambar
partai aja. Trus terserah siapa yang ditunjuk
partai buat jadi wakil. Apalagi milih presiden, dulu itu diputuskan
lewat forum MPR, sekarang rakyat semuanya boleh dan bisa milih sesukanya sesuai
pilihan hati.
TAPI KOK MASIH BANYAK YANG GOLPUT? Tanya kenapa? Wajar kali,
karena ga punya alasan untuk memilih. Mungkin itu salah satunya, tapi berarti
harus diberi alasan kenapa harus gunakan hak suara dalam pemilu? Oke,
siap-siap, saya ngarang 1000 alasan yo? Apa???#sambil teriak >>lebay. Kan
kalau ada prasangka dalam hati kita mengenai sesuatu,harus tetap positif
thinking, dengan punya 100, 1000 bahkan sejuta alasan yang baik mengenai
sesuatu yang kita punya prasangka terhadapnya.
Komentar