Mengapa Jangan Golput ???

Copy -> Paste dari tulisan yang ditulis oleh Rahmadi Kurnia

Pilkada dan Pemilu itu, ibarat final permainan sepak bola. Bila kita tidak memilih dan memihak kepada salah satu tim yang berlaga, tetap saja akan ada pemenang dalam sebuah pertandingan.

Sungguh aneh kalau kita beranggapan bahwa kalau banyak yang tidak memilih atau memihak salah satu kesebelasan maka pertandingan akan dibatalkan dan partai final kemudian diganti dengan cabang olah raga lain..Bola voli misalnya...

Dengan memilih dan memihak kepada salah satu kesebelasan yang kita suka dan percaya, setidaknya kita masih banyak berharap pada setiap gerak langkah kaki pemain tim pilihan kita di lapangan untuk mencetak gol. Semangat kita tumbuh mengikuti liuk kaki mereka membawa bola mengancam gawang lawan..Motivasi kita masih kuat untuk memberikan nasihat dan koreksi atas permainan mereka yang mungkin salah dan tidak sesuai dengan harapan kita.. Semangat berbuat dan melakukan perbaikan itu akan terus ada ketika kita punya pilihan..

Begitulah..Pilkada dan Pemilu..
Ketika kita memilih maka ..

Kita sandarkan harapan kepada kontestan yang menjadi pilihan kita…
Kita bantu terhadap hal hal positif pada kontestan pilihan kita dan berikan perbaikan terhadap apa yang menjadi kelemahannya.
Sambil terus berharap kepada Allah semoga pilihan kita juga adalah pilihan Nya untuk kemajuan agama, bangsa dan negara menjadi lebih baik di masa yang akan datang..

Wallahu a’lam..
Selamat memilih dan mencoblos…

-------------------------^-^--------------------------------------

Apapun yang kita lakukan pasti ada konsekuensi dibaliknya

Saat ada keputusan untuk golput, juga akan ikut merasakan efek dan akibat dari hasil pemilihan yang berlangsung. Nah, kalau pas golput, alhamdulillah terpilih pemimpin yang keren dan kompeten, maka akan bahagia, damai dan sejahtera. Sebaliknya, kalau pas golput terpilih pemipin yang "kaya" gombal, jadinya efeknya kita akan pinter gombal juga. Hehe, maksudnya keluarin kata-kata yang tak patut, misal celaan, makian, sindiran atau semacam protes yang keterlaluan karena kebijakan dan keputusan sang pemimpin sama sekali ga membangun Indonesia.

Hm, ini hanya opini saya sih. Bagi yang tetep teguh pada pilihan untuk golput, saya sarankan sebulan ini perbanyak wawasan dan open your mind. Berikan hak suaramu pada yang kau percaya, atau paling "simple"nya, pilih yang "kau yakini" dia mampu dan kompeten. Hm, terkadang pake perasaan tuh, tapi kali ini harus ada dasar yang lebih kuat. ^_^ Indonesia harus maju bukan karena punya modal kelihatan kaya, tapi kaya yang sudah kelihatan (dari Sabang sampe Merauke,men).
Jadikan Indonesia maju bukan hanya mimpi, dengan 1 hak suaramu untuk pemipin yang tak hanya janji-janji, tapi siap dengan bukti. ^_^

Komentar