Hidup itu [Bukan] Beban

Hidup itu beban….ya kah?

Setiap hari ada hal yang kita lakukan, ada yang kita pikirkan, ada pula amanah yang harus kita kerjakan, ada pula janji-janji kita yang harus ditunaikan, atau masih ada sejumlah hutang yang belum selesai dilunasi. Ya,bagi mahasiswa, beban semacam tugas, worksheet, quiz, UTS, project, UAS, skripsi, thesis, atau sampai level disertasi adalah sejumlah beban yang memang harus ditemui bukan untuk dihindari. Beban itu sejumlah item yang mengenai kita menimbulkan efek berat dalam diri kita. Entah berat karena kita merasa belum mampu atau berat karena waktu yang tersedia serasa tak seimbang dengannya. Ya,beban itu selalu datang, walau tak kita minta. 

Kita sudah tahu bahwa begitulah beban selalu datang.Tapi kita selalu tetap saja melangkah.Walau saat menemuinya, keluhan dan rintihan tak henti keluhan dari ucapan atau hanya sampai batas perasaan. Hanya di level batin.Huh,rasanya tak kuasa. Rasanya ingin istirahat atau hore-hore sesaat. Haha,kenapa selalu punya keinginan yang tidak pada situasi yang tepat. Kalau lagi sibuk dan ribet alias merasa terbebani, selalu berpikir untuk segera berakhir dan berganti ke suasana santai dan refreshing.

Wajar kok!Namanya juga merasa terbebani.

Tapi aku mulai belajar dari “beban” ini. Sekali lagi beban itu akan membuat kita sanggup. Karena Allah takkan memberikan beban melebihi kesanggupa kita. Tetaplah positive thinking. Tetaplah yakin. Tetaplah menanamharapan. Tetapkan melangkah,walau perlahan. Tetaplah bangun dan berdiri, walau sudah jatuh berkali-kali. Tetaplah pada tujuan dan impian yang telah dicita-citakan. Tak akan mungkin sampai pada titik itu, kalau beban sekarang ini belum terselesaikan.

Hidup itu proses, bukan hasil. Jangan terjebak pada visualisasi hasil orang lain yang melebihi kita. Yakinlah, semuanya sudah diatur sama Allah. Semuanya sudah melewati filter “keadilan”. Allah itu maha Adil. Titik. Kita sudah mendapat job desc dan peran masing-masing, sampai ada skenario dan jalan ceritanya. Jangan sampai iri terhadap proses orang lain, justru harus menambah motivasi kita untuk melakukan yang terbaik di setiap usaha kita menyelesaikan “beban” ini.

Ya,tetap berusaha semaksimal yang kita bisa. Selebihnya, berdoa.

 Ya,tetap berusaha sebaik mungkin memanajemen waktu hidup kita. Jangan sampai menyesal ke sekian kalinya. Sebelumnya, pasti kita pernah mengalami perasaan “galau”,”ragu”,”bimbang” atau “jatuh” seperti sekarang. Dan kita dulu bisa melewatinya, walau dengan susah payah,letih atau lelah. Pun sekarang. Kita bisa. Kita mampu. Kita sukses dalam melewati beban demi beban yang ditujukan pada diri kita.

Hidup itu bukan beban. Justru kita hidup karena kita tahu pasti akan mendapatkan beban di setiap rentang hidup kita.Kita punya tugas,kewajiban yang harus dilakukan dengan sebaik mungkin. Karena kelak semua yang kita lakukan akan kita pertanggungjawabkan. 

Ini bukan tulisan mengeluh. Ini bukan tulisan merintih. Ini bukan tulisan mengaduh.Ini juga bukan tulisan menyerah. 

Ini hanya tulisan membangun diri sendiri, menyemangati diri sendiri, menyadarkan diri sendiri untuk lebih semangat lagi,berusaha lebih keras lagi,lebih mengoptimalkan waktu lagi,lebih profesional lagi,dan lebih fokus pada yang dihadapi,dan pastinya yakin bahwa cita-cita itu akan bisa menjadi nyata.^_^

Depok,28-3-2014

Komentar