One Week One Book – Muslim Kok Nyebelin


Kalau biasanya ada pesan yang umum kita tahu bahwa “Don’t judge book by the cover!”. Hehe, iya sih, jangan menuduh atau berprasangka tentang buku dari covernya. Tapi isinya. Nah, pesan ini juga bisa digunakan untuk memulai catatan tentang review buku yang unik ini. Tapi, ga bisa dipungkiri lah kalau desain cover buku itu yang membuat menarik. Wow, beneran, buku ini covernya unik, lucu pokoknya. Judul bukunya juga keren banget, “Muslim kok nyebelin?” dan dibawahnya ada tulisan Apa kata Nabi? Yup, buku ini mengajak kita intropeksi. Apakah kita termasuk muslim yang nyebelin itu? Atau bagaimana pemikiran dan gagasan kang Satria Dharma menuliskan tentang Islam yang ramah, yang seharusnya kita terapkan dan kita kenal di dunia ini.


Ada 4 bagian dalam buku ini, yaitu Membangkitkan Tradisi Kemajuan Islam, Teologi Islam yang Rasional, Beragama Secara Autentik, dan Beragama Lebih Membumi. Wow, amazing, judul sub topiknya serius, bener-bener tak sepele. Hehe, agak lebay dikit boleh lah, namanya juga semi promosi untuk segera baca buku ini. Topik yang diulas penulis juga sangatlah sering kita jumpai, atau malah kita yang sering melakukannya, sehingga menjadi muslim yang nyebelin. Huh,hayooo ngaku? Ya, disarankan baca buku ini, agar wacana semakin luas, tidak menyalahkan muslim yang lain, apalagi sampai membenci. Ada banyak judul di tiap bagiannya, misalnya di bagian pertama dan tulisan mengenai Tuhan Punya Dua Buku. Hm, apaan tuh? Bukunya apa donk? Hehe, tulisan ini mengulas menengai paparan Prof.Daoed Joesoef mengenai topik ini. Allah membukakan dua jenis buku-Nya, baik melalui kitab suci Al Quran maupun melalui ilmpu pengetahuan.

Pada bagian kedua, ada tulisan menarik, sampai ada dua tulisan, yaitu Aku Beriman maka Aku Bertanya. Ya, tulisan ini sangat logis dan rasional. Bener-bener menyadarkan kita bahwa wajar saat kita beriman kita bertanya. Boleh bertanya, bahkan bisa jadi harus bertanya. Tidak hanya mengiyakan dan melaksanakan tanpa paham apa yang kita imani. Tak hanya gagasan atau opini individu penulis, ada juga kisah para nabi juga disampaikan. Kisah paling spektakuler di dunia, yaitu perjalanan Nabi Ibrahim untuk menemukan Allah SWT, Tuhan yang sesungguhnya.Tak hanya nabi Ibrahim yang dijadikan teladan, tapi juga kisah Nabi Muhammad saw yang abadi tentang Isra Miraj’.

Pada bagian ketiga, tulisan yang menurutku paling menarik adalah tentang Simon Donaldson dan Selandia Baru yang Paling Islami. Hmmmm, penasaran kan. Baca sendiri….hehehe. Tulisan yang satu ini menceritakan tentang keistimewaan Selandia Baru. Sang PM John Key datang ke Indonesia, dan salah satu misinya adalah ingin memperhatikan Simon, anak dari pasangan Indonesia-Selandia Baru yang tinggal bersama ibunya di Surabaya. Simon menderita leukodystrophy, yang dirantai di tempat tidurnya. Wow, segitu bro. Gara-gara 1 warganya saja, sang PM sampai bela-belain memperhatikan. Masyarakat Selandia Baru ingin agar kasus Simon dibicarakan dengan Presiden Indonesia. Heh,sampai segitunya?  Fakta yang menarik tentang negeri Kiwi ini dituliskan bahwa merupakan urutan pertama Negara yang paling islami di antara 208 negara hasil penelitian sosial Scheherazade S Rehman dan Hossein Askari bertema “How Islamic are Islamic Countries”. Wow, yang membuat kita malu adalah, peringkat Indonesia berada pada urutan ke-140.#Hiks hiks.

Pada bagian keempat, cerita-ceritanya lebih membumi, ya iyalah topiknya aja “Beragama Lebih Membumi”. Tulisan yang keren bagiku adalah semuanya.#lho!Hm,ini deh yang tentang mengajarkan keberagaman kepada anak. Ide keren dari Kim Troncone di Veterans Memorial Elementary School pada siswa kelas 1 SD. Ketika waktunya menggambar, semua siswa kaget. Wahh, bukan karena da badut yang tiba-tiba nongol joget-joget dalam kelas, apalagi yang tiba-tiba ada siswa yang terhipnotis.Hohoho, lagi musimnya kan sekarang. Bukan itu lah,ngawur aja. Semua siswa kaget, karena di dalam kotak krayonnya cuma ada satu batang krayon. Hayooo, gimana mau gambar dengan asyik, kalau hanya kebagian krayon warna hitam, hijau, atau biru. Ya iyalah, ga berwarna-warni, Krista yang kebagian krayon warna hijau hanya bisa gambar rumput, anggur hijau, tak bisa berkreasi lebih banyak lagi. Ya, karena itulah, akhirnya sang guru membagikan sisa krayon yang warna-warni. Dari strategi itu, semua siswa mulai paham, bahwa setiap krayon dengan warnanya memiliki kelebihan masing-masing, dan saling mendukung. Nah, hal yang sederhana untuk belajar tentang keberagaman. Kalau anak SD telah paham dengan logika warna krayon, harusnya kita pun paham akan aplikasi menghargai keberagaman yang ada di sekitar kita, tentang apapun itu. Karena manusia memang diciptakan Allah dengan berbeda-beda, masing-masing punya kelebihan.

Inspirasi yang kudapatkan setelah membaca buku ini adalah mengenai Islam itu rahmatan lil ‘alamin, harus kita pahami dan terapkan. Jangan sampai menjadi muslim yang nyebelin. Di beberapa topik tulisan ini menjabarkan tentang prasangka buruk kepada yang lain itu penyebabnya. Prasangka bahwa kaum non muslim, sebut saja Yahudi adalah musuh kita bersama. Penulis pun menceritakan tentang anaknya yang bertanya mengenai Coca cola dan Yahudi. Tak hanya itu, kisah kaum Yahudi yang tinggal di Iran, yang mereka merasa aman dan tentram di sana. Hm, banyak kisah-kisah yang membahayakan akhlak para muslim. Sampai-sampai film 2012 pun juga diulas dan dibahas di dalam buku ini. Yah, setuju atau tidak setuju itu terserah pembaca, penulis sudah menjabarkannya dengan sangat lugas. Bagiku yang paling penting di sini adalah mengenai presepsi dan prasangka, jadi jangan sampai buruk kepada orang lain, siapapun itu. Jangan sampai kita menjadi muslim yang menyebalkan. Kita harus bisa menempatkan diri dengan benar dan tepat, menghargai keberagaman dan menghormatiya. InsyaAllah, kalau sudah begitu, Indonesia dengan penduduk mayoritas muslim, bahkan urutan pertama Negara dengan jumlah penduduk muslim terbesar di dunia ini bisa menjadi urutan pertama pula Negara yang paling islami. Ya, paling nyaman dan ramah, bukan yang gampang marah. Hehe, Negara yang damai sejahtera dan menunjukkan bener-bener kerukunan yang tulus. Aku yakin, itu bisa terjadi, ya, tak lama lagi. Sejak kita mulai dari diri sendiri, mulai dari hal yang kecil dan itu semuanya kita lakukan mulai sekarang . Oke,siap!

Komentar