One
Week One Book – Kisah Perjuangan Sahabat-Sahabat Nabi
Hm,akhirnya selesai juga baca buku ini. Aku suka baca
cerita, kisah, apalagi ini kisah orang-orang keren. Ya, orang-orang yang
istimewa. Berarti bukan manusia seperti biasa, walaupun mereka semua adalah
manusia biasa seperti kita. Ada sesuatu yang membuatnya berbeda. Tahukah kau,
apa itu? Hm, kalau belum tahu, berarti harus baca buku ini. At least, simak
review buku yang kutulis ini, minimal nanti ada gambaran sedikit. Apapun kita sekarang, entah itu yang kuliah di
ilmu komputer (hehe,tak sebut duluan, coz mewakili diri saya), kedokteran lah
(ini impian dulu kala T_T), pendidikan apalagi, atau pengusaha sekalipun dan
semua profesi yang tak bisa kusebut satu per satu (halah, kayak nulis kata
pengantar aja nih nadanya (^_*). Back to
the topic, maksud saya tadi adalah semua dari kita harus mengenal mereka,
sosok yang patut diteladani, malah wajib dicontoh dan ditiru #ups,jebakan
sinonim. Karena mereka adalah sahabat Rasulullah yang telah dijamin masuk syurga.
Hayoooo, siapa saja itu? Siapa yang belum tahu? Yang sudah tahu diam saja, yang
belum tahu teriak “Sayaaaaaaa!”.Hm, teriak dalam hati juga gpp kok, biar ga
malu sama teman sebelah yang juga lagi baca catatan ini.#eh.
Buku ini singkat, padat dan bermanfaat,
tebalnya 264 halaman. Penulisnya Keren Sekali (kalau disingkat jadi ….)
#semacam iklan parpol ya. Hahaha,maaf, kurang dari 50 hari lagi soalnya 9 April
2014.Hehehe.^_^#pesan sponsor
Oke,aku lanjutin
cerita bukunya ya….fokus.^_^. Buku ini diawali dengan Prolog, dan
diakhiri dengan Epilog. Sehingga ada semacam pembuka dan penutupnya. Nah, pada
Prolog, Pak Yanuardi Syukur (penulis) menjabarkan tentang definisi “sahabat
nabi” dipandang dari beberapa pendapat. Tak hanya itu, ada juga ulasan mengenai
keutamaan para sahabat. Prolog tersebut bisa membuat para pembaca termotivasi
untuk membaca 13 kisah sahabat Nabi di isi buku ini.
Selanjutnya adalah bagian utama, ada 13 sahabat yang
akan dikisahkan dengan padat, yaitu Abu Bakar, Umar bin Khattab, Ustman bin
Affan, Ali bin Abi Thalib, Mush’ab bin Umair, Khalid bin Said bin Ash, Khalid
bin Walid, Zubair bin Awwam, Zaid bin Tsabit, Abdurrahma bin Auf, Sa’ad bin Abi
Waqqash, dan Abdullah bin Mas’ud. Nah,nama-nama yang tercetak di atas adalah
bagian dari banyak sahabat yang harus kita teladani. Masing-masing individu
punya karakter yang berbeda, peran berbeda, kisah perjuangan yang berbeda, tapi
yang pasti semuanya punya niat yang sama. Niat berjuang menegakkan dien karena
Allah. Sebagian besar point dari masing-masing tokoh yang diulas secara padat
dan cukup singkat adalah tentang bagaimana kisah untuk masuk islam, pasca masuk
islam, dan terakhir bagaimana wafatnya.
Tak ada kisah yang biasa dari 13 tokoh tersebut, semuanya luar biasa. Yang
paling membuatku semangat segera menyelesaikan baca ini adalah karena ada
beberapa point yang mungkin aku dan pembaca yang lainnya yang baru tahu. Atau
juga adalah saat bisa membayangkan kondisi pada saat itu bila dibandingkan
dengan kondisi sekarang.
Abu Bakar Ash Shiddiq adalah sahabat rasulullah sejak
kecil, sehingga sangat paham tentang akhlak Rasulullah yang sangat mulia dan
menjadi orang pertama yang masuk Islam.Abu Bakar adalah sosok yang kaya,
buktinya adalah bisa memerdekakan beberapa budak. Bilal bin Rabah, Amir bin
Fahirah, Nahdiyah beserta putrinya merupakan sebagian nama yang akhirnya bebas
dari perbudakan. Abu Bakar mendapat gelar ash shiddiq karena membenarkan Rasulullah tentang isra’
miraj. Abu Bakar adalah sahabat yang paling tegar saat Rasulullah wafat, dengan
membacakan surat Ali Imran ayat 144 untuk menyadarkan sahabat yang lain, termasuk
Umar. Tak cukup disitu, kiprah Abu Bakar sebagai seorang khalifah pun diringkas
dengan apik di sesi ini, dimana beliau telah mengirim 11 batalyon untuk
menyelesaikan masalah kaum yang murtad, yang tidak membayar zakat, dst.
Zaid bin Tsabit, sejak kecil beliau sudah mendapatkan
hidayah untuk masuk Islam. Kisah saat berusia 13 tahun, beliau menggenggam
pedang yang panjangnya melebihi tinggi badannya. Beliau ikut baris mengantri
bertemu dengan Rasulullah untuk menyatakan siap berjuang di perang Badar.
Karena usianya yang masih sangat muda, Rasulullah menolaknya. Setelah itu, Zaid
pulang dengan kecewa, pedang yang dibawanya sampai tergesek-gesek di tanah.
Nah, bayangkan peristiwa itu, sungguh luar biasa. Ada anak kecil (seumur anak
kelas 1 SMP) membawa pedang yang lebih panjang, bertekad mau ikut perang tapi
tidak diizinkan, lalu pulang dengan menyeret
pedang itu sebagai tanda kecewa. Eits,tunggu dulu, justru setelah
kejadian itulah, Zaid yang cerdas ini berpikir mencari jalan lain yang tidak
ada hubungannya dengan usia. Jalan itu adalah bidang ilmu dan hafalan. Zaid bin
Tsabit diminta Rasulullah untuk belajar bahasa Ibrani, dan beliau mampu
memahaminya. Tak hanya itu, kiprah Zaid bin Tsabit adalah orang yang menuliskan
wahyu yang turun kepada Rasulullah. Pada masa khalifah Abu Bakar, beliau adalah
ketua kelompok pengumpul Al Quran. Pada masa khalifah Ustman bin Affan, beliau
menjadi ketua tim penyusun mushaf.
Setelah 13 kisah selesai dibaca, maka sesi terakhir
adalah Epilog – Belajar dari Sahabat Nabi. Nah,lagi ya, Penulis Keren Sekali,
karena beliau menuliskan ada 4 poin yang bisa kita pelajari dari semua kisah
yang telah dituliskan di bab inti buku ini. Pertama, tentang hidayah. Kedua,
dakwah dan jihad. Ketiga, tentang pengendalian hawa nafsu. Keempat, cinta Allah
dan Rasul. Masing-masing poin tersebut juga diberi penjelasan yang cukup asyik.
Hm, dimulai dari hidayah. Hayooo….tahu kan? Kalau udah tahu, ya udah. Kalau
belum tahu, ya cari tahu. #Lha. Hidayah itu adalah suatu variable yang tak
terduga datangnya bagaimana, yang pasti terasa di hati.#cie…cie. He em, bener
banget, kebayang ga kisah Umar bin Khattab mendapatkan hidayah untuk masuk
Islam. Atau cerita amazing dari Abu Bakar, dimana menjadi orang pertama masuk
Islam. Oh iya, nama Abu Bakar itu nama asli atau bukan? Kalau bukan, nama
aslinya siapa hayooo? Tahu kan? Namanya Abdullah bin Abu Quhafah.
Yeeee….salah.(-_-)”.#efek lupa, coz dulunya ga tahu. #Ups. Nah, lanjut lagi
kisah yang seru dari Khalid bin Walid. Dia adalah pemimpin perang yang
mengalahkan pasukan Rasulullah saat perang Uhud.Wow banget tuh, awalnya
musuhan, akhirnya jadi sahabat. Ya, lain kisah-kisahnya untuk meraih hidayah
dari Allah. So, kita harus bersyukur dan bisa menjaganya dengan baik, dialah hidayah.
#Yang namanya hidayah jangan GR yo!.
Pelajaran kedua adalah tentang dakwah dan jihad.
Quote yang keren disini adalah “ tak ada dakwah tanpa jihad, dan tak ada jihad
tanpa dakwah”. Ehem, ini agak berat….tapi beneran lho, keduanya ini menyatu,
dan jadi kewajiban kita Salah satunya kalau mahasiswa adalah bisa jihad
akademis (baca menuntut ilmu). Hm, yang ketiga adalah pengendalian hawa nafsu
dengan iman. Contohnya adalah saat perang Uhud, bagaimana hawa nafsu itu
bener-bener bisa membuat kesalahan fatal sampai akhirnya merubah hasil akhir
perang, yang awalnya nampak menang tapi akhirnya kalah. Cinta Allah dan rasul
adalah poin keempat, terlihat jelas bahwa para sahabat begitu mencintai Allah
dan Rasul di atas apapun, di atas cinta kepada keluarga, orang tua, teman, dan
anak. Cinta yang begitu besar dan tulus itulah yang para sahabat begitu kokoh
dan tegar dalam berjuang. Nah, bagi kita yang hidup di zaman ini, haruslah bisa
merawat dan memperkuat iman kita, menambah dan meningkatkan kecintaan kita pada
Allah dan Rasul.
Komentar