One Week One Book - Jodoh Dunia Akhirat ^_^


 
Hm, saat posting ini, ada banyak yang tak mungkin diam, alias komentar. Ya, prasangka dari yang membaca, atau juga yang mengetik catatan ini. Pasti ini lagi galau, kesepian, geje, atau alasan-alasan melow yang biasa dialami yang masih single. Ya, mungkin ada benarnya, tapi aku merasakan ada hal yang berbeda setelah membaca ini.^_^ Ya, perubahan dalam hidupku.#amazing


Liburan semester ini, entah kenapa aku cari kesibukan sendiri di kost. Cari-cari sesuatu yang menarik untuk dilakukan, ya, mungkin membaca buku. Aku lihat beberapa judul buku punya adikku di mejanya, ternyata mataku tertuju pada buku ini, rapi sudah disampul. Aku lupa mulai membacanya, yang pasti sesudah tanggal 20 Desember 2013, karena itu hari UAS terakhir. Tapi selesainya, aku ingat tanggal 24 Desember 2013, karena hari itu aku menulis seuatu sebagai efek membaca buku ini.

Buku ini beda menurutku, ya sangat berbeda. Ga percaya ???. Soalnya sudah sering baca buku-buku pra nikah yang lain (#Ups,karena masih belum nikah). Wajarlah, anggap ini adalah salah satu ikhtiar untuk menjemput berkahNya, menyiapkan diri dan memantaskan diri, menjaga hati sampai datang yang dinanti.cie..cie... Apalagi tagline di buku ini sungguh tepat, ya, merayu Allah, menjemput dalam Taat. So sweet dan istimewa. Sebuah kata dan frase yang santun tapi menampakkan begitu besar harapan, yang dalam hal ini urusan jodoh.

Hahaha, bukan lagi galau kok. Bukan cari alasan karena belum juga nikah.  Tapi benar kata penulis buku ini, aku sepakat banget, bahwa alasan yang paling pas kenapa sampai juga di tangan dan membaca buku ini, adalah karena Allah yang mengizinkannya. Ya, itu salah satu caraNya agar aku membaca buku ini, dan bisa mengambil hikmah dan makna.

Oke, mulai ya, kuceritakan secara global isi dari buku ini. Hehe, maaf kalau tidak puitis, tidak melankolis, apalagi dengan kata-kata yang pake perasaan banget.

Buku ini memang keren, special banget, beda. Buku ini berisikan tentang 3 tahap yang harus dilakukan sebelum menikah. Hm, 3 tahap yang disebut dengan formula “Cara Benar Cari Jodoh”. Wah, ada formulanya lho, tenangm tak akan ada gambar flowchart dan class diagram disini.(eh,kumat anak ilkomp ==”). Formula yang dimaksud adalah Cleansing, Upgraiding dan Selecting.

Bab pertama membahas tentang “Menikahi Penantian”, pasangan penulis Canun dan Fu, menyampaikan dengan keren bagaimana menikahi penantian, yaitu tentang niat nikah yang harus dicek sudah benar atau belum, bahas penghambat menikah, serta cara benar cari jodoh. Ya, di bab satu ini, aku sebagai pembaca, diajak muhasabah, merenungkan tentang diri ini. Aku akhirnya menemukan sesuatu yang harus segera dibenahi. Hm, apa itu? Rahasia….hehehe. Ada beberapa poin tentang masalah yang harus diselesaikan, missalnya ada trauma yang harus dimaafkan bukan dilupakan. Mungkin ada kesalahan orang lain yang belum kita maafkan, dan sebaliknya, ada kesalahan diri sendiri yang sangat fatal sehingga diri ini belum juga memaafkan, sehingga itu menjadi salah satu penghambat. Ya, orang lain mungkin tak menyangka, tapi diri ini yang tahu.

Aku suka baca buku yang ada sepenggal kisah-kisah nyata dari yang sudah pengalaman. Ya, unik dan keren, hikmahnya luar biasa, aku dapat belajar dari makna yang telah dia sampaikan, serta pesan dan nasihat di akhir cerita. Aku temukan juga di buku ini. Ada kisah kocak sampai yang dramatis dan tragis. Apalagi saat baca kalimat di setiap awal sub bab dan bab di buku ini, pasti ada puisi dari (penulis) Fu, yang memang sangat dalam maknanya, selain memang sangat puitis dan melankolis menurutku. Contohnya kalimat ini  Jodoh itu bukan masalah ‘siapa dia, dimana dia, bagaimana dia?’ Tapi jodoh bergnatung pada ‘siapa Anda, dimana posisi Anda, bagaimana diri Anda?’. Hm,banyak yang sudah tahu, begitu pun aku, aku sudah biasa mendengar dan memahaminya, tapi entah kenapa, saat baca itu, memang harus segera meakukan “cleansing”.

Pada tahap cleansing itu disini dijelaskan tentang membersihkan diri, ya gampangnya taubat lah. Melakukan introspeksi, menghapus alias memaafkan dosa orang lain, berdamai dengan diri sendiri dan menyiapkan diri untuk move up. Wow, istilah baru yang keren, bukan move on tapi move up. Kalau move on kan hanya bergeser di tataran yang sama, tapi kalau move up berpindah ke level di atasnya. Lalu, tahap upgraiding yang berisi tentang memperbaiki diri, karena rumusnya perbaiki diri = perbaiki jodoh. Penulis menyampaikan ada hal-hal yang harus di-upgrade, yaitu knowledge, skill and heart. Setelah itu, tahap terakhir yaitu selecting, lebih mengenali diri, pasangan dan keduanya (mirroring, matching and completing). Semuanya ditutup dengan langkah terakhir, yaitu merayu Allah. ^_ ^ So sweet.Di bab terakhir buku ini, ada cerita nyata dari penulisnya, ya, Mbak Fu dan Kang Canun. Kocak dan istimewa.

“Jodoh itu sesungguhnya begitu dekat, bahkan kita dan jodoh kita berada pada circle yang sama. Hanya saja, prasangka-prasangka, perasaan-perasaan yang tak seharusnya, dan focus kita pada orang lain  yang telah menghijabi kesadaran kita akan kehadirannya.”(Fu)

Setelah selesai membaca ini, aku menangis, aku benar-benar menangis. Poin pertama yang menghalangiku saat ini adalah orang tua. Poin saat cleansing, yaitu rewind dosa orang tua. Hm, jleb banget, banget. Langsung deh, buat surat cinta ke ayah. Dan Alhamdulillah, itu melegakan, semoga bisa memperbaiki semuanya. Tak hanya itu, nulis surat ke sahabat yang aku masih menyimpan dosa kepadanya, aku menulis surat permohonan maaf. Saat mengetik catatan ini, aku mendapat balasan emailnya, dengan satu kata “lupakan”. Dua hal itu yang membuatku semangat mengetik, sampai sepanjang ini. Hehe, maaf ya, buat jadi pegel baca curhat (#ups,ampuuun, jadi ini bukan resensi buku -_-). Ya, melegakan, dan menenangkan.

Buku yang kita baca boleh jadi menjadi salah satu inspirasi agar kita menjadi lebih baik, dari waktu ke waktu. Buku ini menjadi salah satunya bagiku. Bisa menjadikanku membuat langkah perbaikan dan menuntunku agar bisa dengan sopan dan santun merayu Allah. Penulis menyatakan, saat ikhtiar bumi telah dilakukan, maka jangan lupa ikhtiar langit perlu digencarkan. Akhir tulisan ini, semoga semuanya yang telah membaca sampai akhir, Allah izinkan segera bertemu dengan jodoh dunia akhirat (bagi yang masih single), dan menjadi jodoh dunia akhirat (bagi yang sudah menikah).Aamiin…^_^

repost dari fb : https://www.facebook.com/notes/betha-nurina-sari/one-week-one-book-jodoh-dunia-akhirat/601055883283559?comment_id=5555584&offset=0&total_comments=21&notif_t=note_comment

Komentar