Pengalaman
yang takkan terlupakan, perjuangan yang gigih dan kerja keras di masa lalu, menurutku
inilah bahan nostalgia yang sangat berharga. Cerita yang takkan berujung,
karena selalu ada yang menyambung. Ya, tentang silaturrahim. Salah satu sayap
yang menguatkan dakwah kampus. Walau mungkin terkadang merasakan bahwa ada bagian
sayap yang lelah, capek dan mungkin hampir patah. Tapi, kukatakan bahwa kisah
perjalanan ini pasti ada yang menguatkan. Ya, tak hanya sokongan semangat,
motivasi, jiwa raga sampai juga pada harta. Tenang saja, tugas kita adalah
berusaha semaksimal yang kita bisa. Sisanya kita serahkan kepada Yang Maha
Kuasa atas segalanya, Allah SWT.
Saya mohon izin
cerita sedikit, ya, berbagi sedikit, sambil mengingat dan menyelami kembali
masa-masa itu.
Ya, saat aku masih menjadi bagian dari tim Puskomda Maya. Aku masih ingat, saat itu aku masih semester 3, bulan November akhir 2008, akhirnya aku diberi kesempatan untuk mengenal FSLDK. Kurang dari sebulan, aku diminta untuk ikut SSLDK di UGM bersama perwakilan UAKI dan FSLDK. Itu pengalamanku pertama di acara FSLDK, ya, berkesan. Saya menikmati acara itu, bisa berkenalan dan mendapat cerita dari para pejuang yang lain, yang berasal dari kampus dan daerah yang berbeda. Aku semangat berkenalan satu satu peserta akhwat saat itu, meminta CPnya langsung, dan sempat menghafalkan semua yang telah kutulis di bukuku.Walau setelahnya, ternyata ada softcopy data dari seluruh peserta. Hm,bukan masalah besar, mungkin saya masih lugu, tapi saya sangat menikmatinya, forum silaturrahim itu tak hanya menghasilkan output data yang terupdate, tapi kurasakan ada ukhuwah yang terbangun walau hanya beberapa hari disana. Saya memanfaatkan momen itu untuk lebih banyak bertanya pada mereka, bagaimana puskomda dan LDK dalam mengemban tugasnya, apa masalahnya dan bagaimana trik dan tips solusinya. Soalnya saya tak punya pengalaman, ya, karena baru hitungan hari masuk ke dalam tim Puskomda, sehingga tak cukup pengetahuan dan pemahamanku.
Ya, saat aku masih menjadi bagian dari tim Puskomda Maya. Aku masih ingat, saat itu aku masih semester 3, bulan November akhir 2008, akhirnya aku diberi kesempatan untuk mengenal FSLDK. Kurang dari sebulan, aku diminta untuk ikut SSLDK di UGM bersama perwakilan UAKI dan FSLDK. Itu pengalamanku pertama di acara FSLDK, ya, berkesan. Saya menikmati acara itu, bisa berkenalan dan mendapat cerita dari para pejuang yang lain, yang berasal dari kampus dan daerah yang berbeda. Aku semangat berkenalan satu satu peserta akhwat saat itu, meminta CPnya langsung, dan sempat menghafalkan semua yang telah kutulis di bukuku.Walau setelahnya, ternyata ada softcopy data dari seluruh peserta. Hm,bukan masalah besar, mungkin saya masih lugu, tapi saya sangat menikmatinya, forum silaturrahim itu tak hanya menghasilkan output data yang terupdate, tapi kurasakan ada ukhuwah yang terbangun walau hanya beberapa hari disana. Saya memanfaatkan momen itu untuk lebih banyak bertanya pada mereka, bagaimana puskomda dan LDK dalam mengemban tugasnya, apa masalahnya dan bagaimana trik dan tips solusinya. Soalnya saya tak punya pengalaman, ya, karena baru hitungan hari masuk ke dalam tim Puskomda, sehingga tak cukup pengetahuan dan pemahamanku.
Oke, sepulang
dari agenda SSLDK, saya semakin semangat untuk lebih mengenal amanah di tim
Puskomda. Tapi ternyata tak seindah yang kubayangkan. Ya, karena ternyata
amanah ini sungguh sangat indah, tak pernah sebelumnya kurasakan sekeren ini.
Kalimat sebelumnya itu menggunakan makna denotasi dan konotasi positif. Mungkin
berlebihan, tetapi memang sangat berlebih. Maksudku, dari mulai jumlah orang di
dalam tim, jumlah jobdesk, dan jumlah targetan yang harus dicapai, serta
berbagai macam hal yang harus dilakukan. Itu semuanya berlebihan, ya, itu yang
membuat kisah perjalanan di tim Puskomda sungguh indah. Tapi saat itu, saya
benar-benar bersyukur, saya adalah anggota yang paling muda, sehingga kurasakan
bahwa semua seniorku benar-benar mengajariku. Sampai saya sadar bahwa semuanya
akhirnya pergi dan berganti dengan amanah barunya. Hiks2. T_T.
Setahun bersama
dengan tim puskomda Maya 2008/2009 menurutku sungguh berkesan. Bagaimana tidak,
hampir setiap bulan selalu ada aksi, baik itu karena arahan puskomnas, atau
karena desakan isu yang harus disikapi. Sampai-sampai yang dulu saya tak suka
ikut-ikutan aksi (banyak orang menyebutnya demo) merubahku menjadi seorang yang
ikut menyiapkan aksi tersebut. Akhirnya saya tahu bagaimana aksi simpatik itu dan
bagaimana menyiapkannya dalam sehari, karena keputusan aksi baru disepakati H-1
lewat syuro darurat. Hm, tapi yang kurasakan, aksi-aksi FSLDK selalu begitu
auranya, ya, menenangkan, damai, dan tentram. Aksi yang paling besar selalu
aksi solidaritas Palestina, itu agenda wajib, dan pasti banyak yang juga turun
mendukung. Berbeda dengan topik aksi yang lain.
Saya masih
ingat, saat itu saya di semester 6, kesempatan bolos sebanyak 3x kuambil di
setiap hari Kamis, ya, hampir tiap bulan aksinya selalu Kamis pagi. Entah
mengapa begitu? Jadi satu mata kuliah di hari Kamis pagi, Kewarganegaraan, saya
3x alpha, tanpa izin. Gimana lagi, saya termasuk yang mengirim sms jarkom, buat
poster dan juga ketik surat aksi masak ga ikutan aksi. Kan aneh! Tapi begitulah
terjadi, sampai akhirnya ketahuan teman di jalan, perempatan ITN kalau saya
bolos kuliah. Hm, mungkin bagi dia salah, tapi merelakan sehari untuk ikut
turun aksi solidaritas Palestina itu lebih bermakna bagiku. Alhamdulillah,
matkul itu saya mendapatkan nilai A. Jadi, saya tak menyesalinya, justru sangat
bersyukur. Padahal di matkul itu, saya sering kontradiksi dengan dosen saat
diskusi tentang demonstrasi mahasiswa, beliau sangat tidak sepakat, tapi saya
menjadi satu-satunya di kelas yang selalu menjelaskan bahwa aksi mahasiswa itu
ada yang simpatik dan baik, salah satunya aksi FSLDK.#aksi
Kisah yang
sangat seru, dan itu yang ditunggu-tunggu, adalah perjalanan jaulah. Ya,
silaturrahim. Itu jaulah, bukan rihlah. Hehe, mungkin begitu sebenarnya, tapi
banyak orang yang menyangka disitulah kenikmatan tim Puskomda. Bisa keliling luar
kota wilayah Malang Raya, mulai dari Kediri, Jombang, Nganjuk, Blitar, Tulung
Agung, Treggalek, Malang dan Pasuruan. Mulai tahun 2008, Alhamdulillah hanya 8
kota, soalnya sebelumnya wilayah Madiun Raya itu masuk di puskomda Malang raya.
Oke, efek yang paling terasa adalah harus kuat fisik naik motor ke luar kota.
Alhamdulillah, skill naik motor jadi terupgrade, sampai-sampai terkesan balapan
motor tuh.==” Ini yang membahayakan sebenarnya. Walau begitu, ukhuwah di dalam
tim puskomda sangat terasa, barisan motor pun disetting untuk bisa saling
memantau, bukan saling tinggal, tapi saling tunggu. Saat itu melintasi jalan
berliku dari Pujon sampai Batu, karena pulangnya setelah matahari tenggelam,
sehingga dipastikan jalanannya gelap. Solusinya adalah motor yang paling depan
menyalakan lampu motor ke kanan dan kiri sesuai arah belokan, dan diikuti motor
di belakangnya. Hehe, kayak pawai gitu, tapi tetap kecepatannya normal.
Jaulah dari satu kota ke kota lain, selalu
pulang membawa cerita perjuangan yang berbeda. Mulai dari cerita kesuksesan
atau keberhasilan LDK mengadakan agenda, sampai juga isak tangis serta berbagai
masalah dan ringtangan yang menghambat kinerja LDKnya. Kalau ditulis mungkin
sangat banyak, malam-malam mabit bersama mereka, selalu diakhiri dengan
berpikir. Hm, ya, salah satu tugas tim Puskomda adalah membantu mereka agar
bisa mengakselerasi LDKnya, walau bantuan itu hanya ide atau usulan semata.Tak
hanya itu, selalu saja buku UAKI dan juga satu folder bahkan pernah jadi satu
CD yang berisi tentang proker-proker UAKI plus semua tentang dakwah kampus.
Masalah yang terjadi di LDK di tiap kota berbeda, dari mulai kekurangan dana,
sampai kekurangan tenaga alias kurang kader.
Pernah saat itu
di tengah masa kepengurusan, saya dan tim merasakan beban yang berat. Pada saat
merasakan tim puskomda sekarat, ya, karena personilnya berkurang, dan merasakan
saat sedih saat tak bisa melakukan apa-apa saat LDK di daerah butuh segera
didampingi. Huh, tragis, saat melihat teman di dalam tim menangis. Melakukan
apa yang bisa dilakukan dengan hanya bersisa 3-4 orang. Huh, payah , semangat
hampir patah, hampir saja menyerah, dan hanya pasrah. Tapi bukan tim solid
kalau ada masalah seperti ini menyerah begitu saja. Selalu ada taujih
penyemangat di setiap syuro-syuro puskomda. Saya merasakan begitu kuat
ukhuwahnya. Saat kondisi tim puskomda kritis, selalu ada taujih kunci yang
selalu membuat tim menjadi bangkit kembali, dan itu semua anggota tim puskomda
tahu akan hal itu. Hm, anehnya, selalu kalau disampaikan taujih itu, selalu
semuanya terbakar, entah dengan respon tangisan atau teriakan. Tahukah kau apa
taujihnya?
Taujih itu adalah hal yang mendasar, dan
bahkan hal yang sederhana. Taujih yang selalu di awali dengan nada standar, dan
biasa. Diawali denga kalimat, “Kita tahu semuanya…” Wuuuz, semuanya langsung
diam seketika mendengarkannya. Taujih itu isinya mengungkit-ungkit acara
FSLDKD. Bahwa FSDA dilakukan yang diagendakan di tahun yang lalu, itu telah
menghabiskan banyak dana, lebih dari 20juta. Dan di acara puncaknya adalah
adanya musyawarah untuk menentukan puskomda Malang raya untuk 2 tahun ke
depannya. Dan amanah itu diberikan kepada UAKI UB. Lalu UAKI UB memilih dan
mempercayakan Tim Puskomda ini ke kita. #Jleb_banget!
Mendengar taujih kunci itu, semuanya langsung merespon. Yang awalnya syuronya
agak galau langsung berubah dengan lebih semangat dan siap bergerak, dan
menemukan opsi-opsi yang mungkin untuk dieksekusi. Ya, luar biasa. Kalau ada
yang tidak semangat dan merasa lemah, taujih akan ditambah dengan kalimat yang
bermakna bahwa amanah ini diberikan kepada kita karena Allah tahu kapasitas
kita yang akan mampu mengembannya. #Jleb_lagi!
Allah menguji kita dengan masalah dan hambatan ini, karena dengan cara inilah kita
akan lebih kuat dan mampu melewatinya.Kita harus yakin bahwa Allah bersama kita.
#So_sweet.
Ya, mungkin
cukup disini cerita saya mengenai Puskomda Malang raya. Bagiku nostalgia
tentang tim Puskomda Malang raya tak cukup begini saja. Selalu ada cerita di
setiap perjalanan. Selalu ada inspirasi perjuangan yang bertambah setiap kali
pulang jaulah. Selalu ada semangat dan harapan untuk menjadikan FSLDK sebagai salah
satu sarana untuk akselerasi dan sinergisitas LDK. Ya, semangat silaturrahim
dan membina komunikasi itu harus tetap terjaga. Saat itu setiap awal bulan
selalu kirim sms untuk menyapa semua CP LDK, walau tak ada perkembangan yang
signifikan, setidaknya ada berbagi semangat dan saling menguatkan. Bertanya
kabar dan tegur sapa. Ya, silaturrahim itu memang istimewa. ^_^ Semoga kita
tetap istiqomah dalam memperjuangkan dien ini, dan tetap ada harapan dan
semangat untuk gapai impian yang tertulis dalam visi gerakan kita.
Salam ukhuwah,
Betha Nurina Sari
Bagian dari Tim
Puskomda Malang Raya 2008/2011
Komentar