[#3] Presiden 2014 : Presiden Indonesia Adalah Sosok yang Komunikatif

Kata komunikatif ini saya pilih sebagai transformasi dari sifat ketiga Rasulullah saw, yaitu “Tabligh”.
Tabligh artinya menyampaikan. Segala firman Allah SWT yang ditujukan oleh manusia, disampaikan oleh Baginda. 
“Supaya Dia mengetahui, bahwa sesungguhnya rasul-rasul itu telah menyampaikan risalah-risalah Tuhannya, sedang ilmu-Nya meliputi apa yang ada pada mereka, dan Dia menghitung segala sesuatu satu persatu.” (QS Al-Jin: 28)
Tidak ada yang disembunyikan walaupun isinya menyinggung Baginda sendiri. Ya, di awal surat Abasa. “Dia (Muhammad) bermuka masam dan berpaling, kerana telah datang seorang buta kepadanya.” (QS ‘Abasa: 1~2)
Keren banget, beliau menyampaikan semua wahyu yang turun kepada umatnya. Menyampaikan pesan illahi dengan 100%, tanpa dikurangi atau ditambahi. Beliau bisa dengan baik menyampaikannya, sehingga para sahabat pun bisa cepat memahaminya, dan juga menghafalnya.

Lha, trus apa hubungannya dengan sosok Presiden 2014 ? Hm, agak ga nyambung ta? Atau saya aja yang seolah memaksa definisi kriteria ini untuk presiden indonesia. Hm, apapun itu, izinkan saya melanjutkan tulisan ini. ^_^ ini baru ide awal di tulisanku.


Seorang pemimpin harus selalu menyampaikan tentang kebenaran yang seharusnya disampaikan kepada orang yang dipimpinnya. Dia harus komunikatif dan tidak boleh menyembunyikan hal-hal yang seharusnya disampaikan.
Kemampuan berkomunikasi merupakan kompetensi yang harus  dimiliki oleh presidenku yang terpilih pada pilpres 2014.  Kemampuan komunikasi sangat diperlukan, karena yang beliau pimpin adalah manusia, ya manusia, bukan benda mati yang hanya diam. Apalagi rakyat Indonesia yang tinggal dari ujung Aceh sampai ujung Papua, berbagai macam suku,ras, budaya dan bahasa daerah. Ya, dengan bahasa Indonesia yang baik akan bisa menyampaikan pesan kepada rakyatnya dengan baik pula. 
Komunikatif juga saya definisikan dengan kemampuan menyampaikan pesan, entah itu berupa data,informasi atau sebuah cerita, dengan efektif dan efisien. Hahaha….saya sudah membayangkan bagaimana pidato kenegaraan yang dibawakan sang Presideng 2014, beliau memilih kata yang apik, yang singkat tapi punya energi yang menggugah, menggunakan intonasi yang penuh dengan spirit nasionalisme, menyampaikan kata demi kata dengan lugas, jarang mengucapkan “e”, “a”, “o” di sela-sela pengucapannya. Presidenku juga tidak membaca teks pidatonya, hanya memang menyiapkan point-point yang penting, sehingga pendengarnya di jajaran kabine tidak mungkin tertidur karena efek “dongeng” beliau. Maaf, lha memang dulu-dulunya, kesannya presiden pidato atau beri arahan, membaca cerita, sehingga tak kaget kalau yang mendengarkan jadi ngantuk.
Ya,singkatnya adalah sosok presiden yang menyampaikan pesan dengan cara yang komunikatif. Beberapa waktu yang lalu, lagi booming bahasa alay “vickynisasi”. Coba bayangkan, kalau presiden negara kita juga menggunakan bahasa yang alay bin gaul seperti itu. Bukan malah dihargai dan dicermati, tapi ditertawakan dan ditirukan gayanya. Hm, pesan yang disampaikan juga tak akan dimengerti oleh rakyatnya. Simple but serious, tentang menyampaikan pesan. Kalau kompetensi ini tidak dimiliki oleh presiden, maka apa yang terjadi di Indonesia selama 5 tahun periode beliau.
Oh iya, sosok presiden yang bisa menyampaikan pesan dengan baik dan benar, juga harus menguasai bahasa asing. Indonesia sudah berhubungan diplomatik dengan negara-negara di luar, sehingga harus bisa “conversation” dengan mereka. Hehe,saya jadi ingin bertanya, kan kalau ngelamar kerja atau beasiswa biasanya ada syarat nilai TOEFL. Tapi untuk menjadi presiden gak ada ya, hanya kepastian dukungan suara lewat pemilu.Hm, andai ada persyaratan gitu, gimananya?
OK,cukup disini dulu,point tentang sosok Presiden harapanku. Sosok yang komunikatif, bisa sampaikan “apa yang ingin beliau katakan” dengan metode yang efektif dan efisen, bukan dengan kalimat yang bertele-tele, atau menggunakan kata-kata yang sulit dimengerti oleh rakyatnya.
Yup, harapan itu masih ada.
Depok, 24 November 2013
via bethanurina.tumblr.com

Komentar