Silaturrahim ke Malang di Bulan Oktober Ceria (Part 4)

-- sesi perjalanan balik ke Depok

Perjalanan dimulai jam 4 sore dari Malang, sip tepat waktu…sehingga ada harapan tiba di Jakarta tidak siang. Ya, seperti biasa, yang aku suka dari perjalanan panjang ini, ada selalu ada cerita, ada pengalaman yang dishare ma penumpang di depanku atau disampingku. Kali ini bapak dan putranya, berangkat dari Batu ke Jakarta untuk melamar. Wow, so sweet….^_^ Beliau cerita tentang putra-putranya, semua sudah jadi PNS. Putra yang kedua di sampingnya belum pernah naik kereta, biasanya ke Jakarta naik bis, jadi ini pengalaman pertamanya. Selain beliau PNS, juga punya usaha di Batu, berupa villa dan perkebunan. Wow, baru kali ini dapat kartu nama…^_^ Mungkin di lain kesempatan, kartu nama beliau bisa berguna.
Hm, kereta telat, lama berhenti di stasiun mana aku juga ga paham, karena malam bgt, sehingga sudah tidur. Paginya, pas sampai Tegal, semua penumpang rame bgt, saling komentar pokoknya. Tak lupa ibu-ibu keluarkan sekotak jajan, dan bagi-bagi deh.Hahaha, ini yang sangat menyenangkan. Bener-bener ngerasa “indahnya Indonesia”, “hangatnya Indonesia”. Hehehe, bukan hanya karena cemilan gratis, tapi ngerasa banget kalau orang Indonesia itu baik banget, ga cuek, bener-bener suka berbagi dengan sekitarnya. 
Tak terasa (bohong banget nih T_T), diralat jadi terasa banget perjalanan balik kali ini, karena baru jam 11 sampe di stasiun Jatinegara. Wow banget, hayoooo dihitung (11.00 – 16.00  = 11 + 8 = 19 jam di kereta). Hm, rasanya dah lemes banget, tapi kudu tetap optimis, karena jam 1 ada kuliah di kampus.Wow, subhanallah, akhirnya rencana kilat disusun. Dari jatinegara, Alhamdulillah langsung isi tiket Comuterline ke pocin. Di jalur lima, ga lama kemudian datang 11.05 kereta ke bogor. Mengatur rencana kilat. Alhamdulillah sampe Pocin tepat 12.50, berarti perjalanan sekitar 45 menit (lebih cepat dari perkiraanku karena rute keretanya panjang lewat tanah abang). Sip, Alhamdulillah mission complete. ^_^


#Allah telah mengatur dengan sangat detailnya, sampai-sampai daun berguguran, rintik air hujan jatuhnya kapan dan dimana. Begitu juga tentang rencana kita. Tugas kita adalah berusaha semaksimal yang kita bisa untuk melaksanakan rencana hidup kita, mengatur jadwal harian dan pekanan, tapi  kita tidak bisa menentukan kepastiannya.

Komentar