-- sesi perjalanan balik ke
Depok
Perjalanan
dimulai jam 4 sore dari Malang, sip tepat waktu…sehingga ada harapan tiba di
Jakarta tidak siang. Ya, seperti biasa, yang aku suka dari perjalanan panjang
ini, ada selalu ada cerita, ada pengalaman yang dishare ma penumpang di depanku
atau disampingku. Kali ini bapak dan putranya, berangkat dari Batu ke Jakarta
untuk melamar. Wow, so sweet….^_^ Beliau cerita tentang putra-putranya, semua
sudah jadi PNS. Putra yang kedua di sampingnya belum pernah naik kereta,
biasanya ke Jakarta naik bis, jadi ini pengalaman pertamanya. Selain beliau
PNS, juga punya usaha di Batu, berupa villa dan perkebunan. Wow, baru kali ini
dapat kartu nama…^_^ Mungkin di lain kesempatan, kartu nama beliau bisa
berguna.
Hm, kereta
telat, lama berhenti di stasiun mana aku juga ga paham, karena malam bgt,
sehingga sudah tidur. Paginya, pas sampai Tegal, semua penumpang rame bgt,
saling komentar pokoknya. Tak lupa ibu-ibu keluarkan sekotak jajan, dan
bagi-bagi deh.Hahaha, ini yang sangat menyenangkan. Bener-bener ngerasa
“indahnya Indonesia”, “hangatnya Indonesia”. Hehehe, bukan hanya karena cemilan
gratis, tapi ngerasa banget kalau orang Indonesia itu baik banget, ga cuek,
bener-bener suka berbagi dengan sekitarnya.
Tak terasa
(bohong banget nih T_T), diralat jadi terasa banget perjalanan balik kali ini,
karena baru jam 11 sampe di stasiun Jatinegara. Wow banget, hayoooo dihitung
(11.00 – 16.00 = 11 + 8 = 19 jam di
kereta). Hm, rasanya dah lemes banget, tapi kudu tetap optimis, karena jam 1
ada kuliah di kampus.Wow, subhanallah, akhirnya rencana kilat disusun. Dari
jatinegara, Alhamdulillah langsung isi tiket Comuterline ke pocin. Di jalur
lima, ga lama kemudian datang 11.05 kereta ke bogor. Mengatur rencana kilat. Alhamdulillah
sampe Pocin tepat 12.50, berarti perjalanan sekitar 45 menit (lebih cepat dari
perkiraanku karena rute keretanya panjang lewat tanah abang). Sip,
Alhamdulillah mission complete. ^_^
#Allah telah mengatur dengan
sangat detailnya, sampai-sampai daun berguguran, rintik air hujan jatuhnya
kapan dan dimana. Begitu juga tentang rencana kita. Tugas kita adalah berusaha
semaksimal yang kita bisa untuk melaksanakan rencana hidup kita, mengatur
jadwal harian dan pekanan, tapi kita tidak
bisa menentukan kepastiannya.
Komentar