Buka di catatan HPku- ada ungkapan-ungkapan hatiku yang terekam
terketik. Berikut isinya :
Quote pertama
‘Kalau ikhlas maka semua akan
terasa jelas, yaitu jelas tenangnya, jelas senangnya, jelas menikmatinya, jelas
tidak terbebani, jelas optimalnya dan jelas terbebas dari godaan syetan.’
Ini sepertinya diketik di NOTE, saat disinggung-singgung harus ikhlas.
==”
Ikhlas itu dari niat, proses dan sampai selesai. Ikhlas dalam bekerja,
itu berdampak totalitas dalam melakukan pekerjaan, bukan karena ikhlas tidak
dibayar.Wuzzzz, kok nyinggung kata itu.oke, closed.
Quote kedua
‘Persepsi kepada seseorang
seringkali terbangun dari hal yang sering terlihat dan terdengar, walaupun itu
hal yang sepele. Senantiasa khunuldzon bisa mengikis rasa tidak percaya atau
tidak suka kepada orang tersebut.’
Ini sepertinya diketik di NOTE, saat melihat seseorang dan mendengarkan
apa yang dikatakannya. Seakan karena seringkali prasangka bahwa apa yang
disampaikan masih abstrak atau asumsi saja, sehingga berkurang rasa percaya
kepada orang tersebut. Solusinya adalah tetap berusaha selalu khusnuldzon
kepadanya, menganggap bahwa itu “khilaf” dan segera sebisa kita untuk
mengingatkannya. Agar hal ini tidak berlanjut menjadi penyakit hati yang akut.
Quote ketiga
‘Tidak ada alasan kita tidak dapat kebahagiaan selama kita bersama
Allah, Allah bersama kita.’
Ini sepertinya diketik di NOTE setelah mengikuti kajian tentang
manajemen hati, atau sejenisnya. Hm, ya bab tazkiyatun nafs pokoknya. Sip sip,
asyik banget ya, sampe ga ada alasan da bahagia. Sederhananya, setiap saat kita
pasti bahagia selama kita bersama Allah dan Allah bersama kita.
Quote keempat
‘beramal = bekerja, sholeh = benar, jadi beramal sholeh = bekerja
dengan benar”
Ini sepertinya diketik di NOTE setelah mendengarkan materi di suatu seminar
FSLDK. Sepertinya waktu itu di acara FSLDKD IX Malang Raya di UMM. Ya, simple
tapi masuk (pas banget ke otak dan hati)….yuk beramal sholeh, kita berbuat
kegiata atau aktivitas dengan benar, aplikasinya ibadah yang benar, dakwah yang
benar, nasehat yang benar. ^_^
Quote kelima
‘Mengapa sering meremehkan orang setelah tahu gaya bicaranya yang
dibuat-buat?”
Ini sepertinya diketik di NOTE karena merasakan keanehan dalam hati
saat seseorang tersebut menyampaikan sesuatu. Entah karena kesan pertama kurang
seide atau sepakat dengan gaya bicaranya, hm, belum pada isi/konten yang
disampaikan. Nah, hati-hati ini bisa jadi bibit penyakit hati. Coba bayangkan
kalau posisinya terbalik, maka kita harus meredakan “keanehan” dalam hati kita.
Gaya bicara tiap orang itu beda-beda, asalka isi perkataannya bermanfaat dan
baik, tidak alasan untuk tidak mendengarkan dengan perhatian terbaik.^_^
Komentar