1.
Ukhuwah tak mengenal kesudahan, ia mengiringimu
dalam hidup sebagai penyejuk, menyapamu dalam kesendirian yang melelahkan, dan
menjagamu tetap dalam senyuman.Ukhuwah adalah persaudaraan yang kekal. Ia tak
mengenal kejenuhan. Ukhuwah selalu punya sesuatu untuk dibagi, meski hanya
sebait doa yang tak nampak. Semoga sampai kapanpun kita akan menjadi orang
terbaik yang selalu mencintai ukhuwah kita karenaNya.
2.
Persaudaraan adalah mu’jizat. Wadah yang saling
berikatan, dengannya Allah persatukan hati-hati berserakan, saling bersaudara,
saling merendah lagi memahami, saling mencintai dan saling berlembut hati.
3.
Malam berlalu, tapi tak mampu kupejamkam mata
karena dirundung rindu kepada mereka. Yang wajahnya mengingatkanku akan syurga.
Wahai fajar terbitlah segera, agar sempat kukatakan pada mereka bahwa ‘Aku
mencintai kalian karena Allah” (Umar bin Khattab)
4.
Ukhuwah
itu seutuhnya tentang rindu, yang membuat selalu tak sabar untuk bertemu,
membuat terasa rugi jika tak berbagi. Ini adalah tentang hati, hati yang
terikat, tentang doa-doa yang selalu bertaut. Ia terasa rumit tuk diungkap
namun nyata dalam kata sederhana. Ia dalam tuk diselami karena ia adalah iman yang
berupa makna. Semoga Allah senantiasa mengikat hati-hati kita.
5.
Perumpamaan kaum muslimin di dalam saling
mencintai, saling menyayangi, dan saling menolong iabarat satu tubuh. Jika
salah satu organ tubuhnya sakit, maka seluruh organ tubuh yang lain mengeluh
sakit dengan demam dan tak bisa (HR Bukhari).
6.
Aku tersentuh ketika membaca nasihat Muawiyah
ibnu Syufyan “Meski yang menghubungkan dengan seseorang hanya selembar benang
akan KUJAGA. Jika dia ulurkan maka akan aku kencangkan. Jika dia kencangkan,
akan aku kendurkan sehingga benang itu tidak pernah terputus. Ingin rasanya aku
pun melakukan hal yang sama padamu agar UKHUWAH ini tetap utuh dan takkan
pernah terputus.
7.
Tidak ada nikmat paling indah yang Allah
karuniakan setelah ISLAM, selain saudara yang shaleh. Apabila engka merasakan
kecintaan dari saudaranya peganglah kuat-kuat persaudaraan dengannya itu.
8.
Kutepuk pundak saudaraku, sebagai tanda bahwa
aku akan selalu mendukungnya. Kugenggam tangan saudaraku, sebagai tanda bahwa
aku tidak akan meninggalkannya. Kutatap jejak saudaraku, sebagai tanda bahwa
aku tidak akan melupakannya. Kutitipkan seuntai doa untuk saudaraku,sebagai
tanda betapa aku mencintai dan menyayanginya.
9.
Sesungguhnya Allah mengasihi pada hambaNya yang
mempunyai rasa kasih dan cinta pada yang lain. (HR Bukhari Muslim)
10.
Gelap merambah menutupi terang, kubisikkan
robithah pelan. “Ya Allah,ikatlah kami dengan ikatanmu yang kuat, biarkan
ukhuwah ini tetap tersimpul erat, kutitipkan saudaraku padaMu. Buat ia
tersenyum di saat ia ingin menangis, tegarkan saat ia rapuh, buat ia semangat
saat asanya mulai pudar. Kutitipkan ia padaMu, karena kutau ia takkan mampu
hidup tanpaMu.
Komentar