"Daun-daun itu dirapikannya"
Rabu,28 Agustus 2013
Saat jalan menuju pintu keluar, ya, kami melewati jalan
kenari (kalau ga salah), sepanjang jalan yang pohon-pohonnya besar.Dan bisa
dibayangkan bukan, bagaimana daun-daun yang kering berjatuhan. Hihihi, so
sweet, kayak dimana gitu, bagus banget. Beneran, aku tak pernah merasa seheboh
itu melihat daun gugur dari pohonnya. Biasanya aku malah menggerutu kalau
banyak daun kering yang gugur di halaman rumahku, karena keesokan harinya aku
harus menyapunya.Hm, ini sangat jauh berbeda aku rasa. Aku berhenti sejenak
dari jalan kakiku, dan refleks ambil
foto di sepanjang jalan itu.Hm, maaf ya pak, jadi iseng gini. Eh, beliaunya
sadar kamera juga. Hihihi, abis kefoto, mungkin beliau sadar aku memperhatikannya,
sehingga beliau mundur dan seakan bersembunyi di balik pohon.Aku yakin bahwa
beliau tidak mau diekspos bak artis atau selebritis yang setiap kegiatannya
muncul di layar televisi. Hehe, iya sih, artis makan diliput, artis ke salon
diliput, artis masak karena ditinggal pembantu diliput, artis bangun tidur juga
diliput.Bapak, tetaplah rendah hati dan tetap istiqomah ya pak,walau mungkin
tak ada pengunjung yang menyempatkan untuk meliput apalagi bertanya nama.^_^
(maaf ya pak, saya cuma jepret 1x, ga izin pula, apalagi ga tanya nama)
Nah, dari situ aku merasa ada
sesuatu yang spesial.Hm, ya padahal tadi waktu masuk dan jalan-jalan di KRB,
aku sempet bercanda dengan adikku. Siapa yang kuat menyapu semua daun
yangberguguran. Hm, semua memang alami, daun-daun itu gugur dan jatuh ke tanah,
sampai akhirnya bisa jadi pupuk kompos, dan itu baik bagi pohonnya.
Nah, beliau sudah “merapikan”
daun-daun yang gugur itu sepanjang jalan. Aku pikir, pekerjaan ini sungguh
melelahkan, dan setiap hari itu dilakukan, sungguh membosankan. Tapi aku rasa
pekerjaan ini sungguh keren sekali, bukan karena tidak bergengsi dan tidak
pakai dasi, tapi karena peran beliau menjadikan kebun raya bogor ini jadi lebih
rapi dan indah, khusunya di jalan utama ini.^_^terima kasih pak, semoga setiap
daun-daun yang engkau rapikan, engkau tak lupa berdzikir kepada Allah. Sehingga
kelak, daun-daun itu menjadi saksi atas pengabdianmu yang sungguh mulia ini.
Komentar