Silaturrahim Lagi..... ^_^ (part 2)

Bismillah, ini cerita perjalananku ^_^

Biasanya kalau buat laporan maka bab satu selalu diawali dengan latar belakang, yang isinya tentang asal atau alasan mengapa nulis laporan. Nah, latar belakang dari cerita perjalananku ini adalah karena ada telepon dadakan. Di sore itu, Rabu, 24 Juli 2013, tepatnya pukul  15.35, posisi saat itu aku masih di depan kostnya Mbak Nurul, saat Malang gerimis.Nah, saat itu niatnya adalah mau silaturrahim ke Mb Elis, yang baru saja melahirkan putra pertamanya. Eh, di saat nunggu di luar kost, ada telepon dari luar kota, tepatnya yang diawali 021, aku kira itu dari adekq. Dengan santainya lah, aku angkat telepon dari seberang.Singkat cerita,telepon itu isinya adalah panggilan tes matrikulasi di FASILKOM UI, keesokan harinya, Kamis,25 Juli 2013.
Wow, keren banget, ini yang langsung membuatku bingung. Langsung sms ke adekq yang kuliah di UI, sms ibuku untuk kirim kabar dan minta saran, sms temenku yang sudah S2 ILKOM dsana, dan beberapa temen yang di Jakarta. Akhirnya, aku telepon balik ke nomor tadi, menyampaikan kondisi kalau tidak bisa datang esok hari, minta ditunda atau diundurkan. Alhamdulillah, keren bgt, bisa diundur karena alasan perjalanan butuh waktu. Hm, awalnya aku pikir mundurnya seminggu atau gimana, lha kok mundurnya sehari, alias Jumat 26 Juli 2013. Keren bgt, sehingga dari mulai jam 15.35 sampai dengan 21.00, aktivitasku fokus hanya untuk menyelesaikan “bagaimana besok harus  berangkat dan sampai Depok”. Keren, ini bukan hanya dadakan, tapi luar biasa “kepepet”. Dan slogan “the power of kepepet” is the real power menurutku. Dari beberapa saran yang masuk, dipertimbangkan dengan kilat, maka setelah silaturrahim ke Mb Elis langsung ke agen tiket pesawat. Karena dah mepet mau buka puasa saat itu, jadi cuma tanya jadwal sama berapa harganya. Akhirnya kupilih yang berangkat jam 11.50 dari Juanda. Karena ga bawa uang cash, maka ambil uang di ATM dulu. Tapi sebelumnya balik ke kost Mb Nurul lagi, berbuka puasa ma sholat maghrib.
Alhamdulillah, tiket pesawat sudah dipesan plus travel pagi jam 7 berangkat dari Malang ke Juanda. Ohhh, hampir lupa, setelah itu kembali ke tempat kerja untuk kumpulkan tugas mahasiswa. Sip, langsung urus izin tidak masuk selama 5 hari, karena baru dapat tiket kereta matarmaja hari senin (29/7). Nah, jam 9 pulang, langsung ke indomaret terdekat untuk beli tiket pulang. Alhamdulillah, selesai...^_^ sampai kontrakan jam 21.30 packing dan istirahat.
>>>>>Keesokan harinya...

Aku sudah siap, berangkat menuju Depok. Perjalananku dimulai dari jalan kaki ke seberang jalan nunggu dijemput travel. Sekitar jam 6.30 dijemput dan berangkat menuju Juanda. Hm, seperti biasa, macet poool....sampai  Juanda sekitar 9.30.Dari Juanda, pesawat terbang 10.50, sampai di Soekarno-Hatta  sekitar pukul 13.00 lupa menit dan detiknya....coz sampai di situ langsung cari mushola...(cie...tahu kan alasannya apa). Nah, selesai sholat, baru jalan menuju pintu keluar, dan nunggu bis DAMRI jurusan gambir. Akhirnya jam 13.55 naik bis menuju st.Gambir. Sampai st.Gambir jam 15.03. Hm,istirahat sejenak sampai selesai sholat ashar, baru jalan kaki keluar st.Gambir naik bajaj ke st.Gondangdia....Whusss,macet kaliiii....(copaste bahasanya dek Atus).Nah, sampai di st.Gondangdia, beli tiket KRL menuju st.Pondok Cina...sekitar pukul 16.50 sampai. Terakhir transportasi yang mengantarkanku ke kost adekq, naik ojek. Sip, akhirnya sekitar jam 17.03 sampai kamar kost. Alhamdulillah, berangkat dari Malang jam 6 (keluar rumah) sampai di rumah kost jam 17, sehingga total 11 jam perjalanan hari Kamis itu. Subhanallah, pengalaman pertama yang kulalui. Kesimpulannya bisa digambar dengan “flowchart” nih.....dimulai dari start> jalan kaki > travel (mobil) > pesawat > bus DAMRI > bajaj > KRL > ojek > End. Sip, ada 7 alat transportasi yang kugunakan.^_^ seru, algoritmanya beda-beda per proses dan per tujuannya, ada yang memang jarak dekat ada yang super jauh, selain itu ada yang memang ga butuh ongkos sampai yang ngeringkan dompet, hehe2. Sehingga durasi waktu yang diperlukan juga berbeda, karena “kompleksitas algoritmanya” berbeda.

Komentar