Aku Tak Perlu Menyesalinya Secara Berlebihan



Tak ada yang perlu disesali karena semua telah terjadi. Tak ada yang perlu disesali karena semua telah kita lewati. Tak ada yang perlu disesali karena semua telah berlalu.
Mungkin saja 3 kalimat di atas punya makna yang sama, maksud dari kata-katanya juga sama hanya beda gunakan istilah di akhir kalimat. Tiga kalimat yang ingin sekali saya benarkan, walau terkadang banyak orang yang protes dan meragukan kevalidannya. Hm, masalah memang sudah ada, diciptakan Allah untuk manusia, diberikan kepada hambaNya untuk lebih mendekatiNya, sehingga apapun itu tidak perlu disesali dengan berlebihan, cukup berpengaruh pada respon perbaikan selanjutnya.
Maaf, boleh jadi pemilihan kata ini kurang tepat, tapi menurut saya memang begitu adanya. Tak ada yang perlu disesali dengan berlebihan, cukup dengan penyesalan yang positif. Dalam arti yang memotivasi agar tidak mengulangi kesalahan atau khilaf lagi. Takdir Allah sudah ditetapkan, sehingga tergantung kita menanggapi dan meresponnya. Tak ada yang perlu disesali dengan mengumpat, menyebut aib dan semua kesalahan yang ada, tapi cukup dengan muhasabah dan perbaikan. Kita harus bisa mengambil hikmah dari semua yang telah terjadi dan mengelimasi semua hal yang kurang baik,tanpa terkecuali.
Tak bisa disangkal, banyak hal yang lebih indah dikenang dan tertanam dalam hati ini daripada hal-hal negatif yang menyesakkan dada. Banyak hal yang baik yang telah kita dapatkan, persaudaraan, persahabatan, ukhuwah (he2x,sama semua maksudnya...ayo cari sinonim lagi ^_^). Banyak kenangan bersama yang tak bisa dilupakan, bersama makan siang, bersama bergurau, bersama diskusi membangun Indonesia, bersama makan malam, bersama jalan-jalan, bersama silaturahim, bersama bermain, dst. Banyak hal positif yang juga bisa kita dapatkan, tak hanya kesempatan melakukan sesuatu untuk negeri ini, tak hanya kesempatan untuk belajar menyampaikan  sesuatu yang bermanfaat, tak hanya kesempatan untuk upgrade diri karena baru fresh graduate, tapi aku rasakan kita mendapat lebih dari itu disini.^_^ Terima kasih semuanya, Alhamdulillah, aku sangat bersyukur Allah mengizinkan aku berada di sini.
Boleh jadi kekesalan, ketidaksukaan, atau semua hal yang kita benci terjadi pada kita karena apapun alasannya, membuat kita jadi kebiasaan menuliskan point-point penyesalan kenapa ada disini. Entah, sebenarnya bagaimana harusnya menyikapinya. Kalau hanya dengan senyum maka beban tidak berkurang, hanya saja bisa menimbulkan efek ketenangan sementara. Kalau hanya dengan doa, maka beban dan semuanya seakan tak tentu, karena menunggu keajaiban dari Allah. Kalau hanya dengan hati, alias mengingkari dan tidak suka, maka efeknya juga tidak besar, hanya pada diri sendiri. Aku tahu mengubahnya bisa dengan kata, tapi apa daya kalau lisan kurang tenaga sehingga perlu menunggu bom waktu agar bisa bersuara. Kalau dengan tangan, serasa tak punya kuasa dan seakan tak mempan melawan kerajaan yang penuh adidaya. Halah, alibi untuk diam saja sebenarnya.Tapi, entah, saya belum bisa mengatakan bahwa saya menyesalinya. Saya masih berusaha untuk menikmatinya.
Aku tak perlu menyesal, mungkin itu cukup melegakan hati ini. Aku senang dan bahagia di sini, aku pun juga pernah merasakan sakit hati dan duka di sini, semuanya menyatu seperti harmoni. Yup, semua memang tak perlu disesali, karena lebih banyak hal yang luar biasa yang bisa saya dapatkan daripada hal yang tak menyenangkan. Jujur, saya tidak menyesal sama sekali.
Mungkin ini bukan kata atau cerita perpisahan, juga bukan hanya ungkapan “gombal” yang tak penting, semuanya hanya kalimat-kalimat yang tanpa alur, saya menulis tanpa membuat flowchart sebelumnya, hanya terlintas sekilas di pikiran dan langsung saya ketikkan. Semoga tulisan ini pun, bisa sebagai evaluasi diriku kelak kalau menemukan hal seperti ini. Saya tidak menyesal, karena saya sayang dan cinta pada dunia ini. Terima kasih semuanya.....salam ukhuwah.

Komentar