Pendahuluan...
} Bagaimana cara mengekspresikan ide-ide
perancangan sistem?
} Tidak ada software pengkodean pada tahap ini.
Catatan:
} - Membuat dengan cepat.
} - Perkenankan banyak fleksibilitas untuk
desain yang berbeda.
} - Membuat dengan murah.
} - Meningkatkan nilai umpan balik.
Permasalahan yang timbul:
} 1. Anda tidak dapat mengevaluasi rancangan
tersebut sampai rancangan tersebut dibangun.
} 2. Namun, setelah pembuatan, jika ingin
melakukan perubahan maka akan sangat sulit.
Solusinya:
} Simulasikan perancangan dengan biaya yang
kecil, salah satunya dengan membuat model (prototype).
PROTOTYPING
} alat yang digunakan untuk mensimulasikan
beberapa atau tidak semua fitur dari sistem yang akan dibuat.
} teknikdesain
yang melibatkan user untukmemberikan ide-ide denganmencoba program.
} salah satu metode pengembangan perangat
lunak yang banyak digunakan. dengan metode prototyping ini pengembang dan
pelanggan dapat saling berinteraksi selama proses pembuatan sistem.
} Prototype
dikembangkan dengan proses iterative yaitu dengan mencoba dan mengambil feedback,
kemudian didesain lagi, coba lagi dan ambil feedback dan seterusnya. Perulangan hampir dapat dipastikan. Para
perancang tidak pernah berhasil hanya dalam satu kali proses.
Kegunaan prototype
- Evaluasi dan feedback pada rancangan interaktif.
- Stakeholder (dalam hal ini user) dapat melihat, menyentuh, berinteraksi dengan prototype.
- Anggota tim dapat berkomunikasi secara efektif.
- Para perancang dapat mengeluarkan ide-idenya.
- Memunculkan ide-ide secara visual dan mengembangkannya.
- Dapat menjawab pertanyaan untuk membantu pemilihan di antara alternatif-alternatif
- Stakeholder (dalam hal ini user) dapat melihat, menyentuh, berinteraksi dengan prototype.
- Anggota tim dapat berkomunikasi secara efektif.
- Para perancang dapat mengeluarkan ide-idenya.
- Memunculkan ide-ide secara visual dan mengembangkannya.
- Dapat menjawab pertanyaan untuk membantu pemilihan di antara alternatif-alternatif
TAHAPAN DALAM
PEMBUATAN SUATU PROTOTYPE:
1. Pengumpulan kebutuhan.
Pelanggan dan pengembang mendefinisikan format
seluruh perangkat lunak, mengidentifikasikan semua kebutuhan, dan garis besar sistem
yang akan dibuat.
2. Membangun prototyping.
Membangun prototyping dengan membuat perancangan sementara yang
berfokus pada penyajian kepada pelanggan (misalnya dengan membuat input dan format
output).
3. Evaluasiprotoptyping.
Evaluasi ini dilakukan oleh pelanggan apakah prototyping yang
sudah dibangun sudah sesuai dengan keinginan pelanggan.Jika sudah sesuai maka langkah 4
akan diambil. Jika tidak prototyping direvisi dengan mengulangI langkah 1, 2 ,dan 3.
4. Mengkodekan
system.
Dalam tahap ini
prototyping yang sudah disepakati diterjemahkan ke dalam bahasa pemrograman
yang sesuai
5. Menguji system.
Setelah sistem
sudah menjadi suatu perangkat lunak yang siap pakai, harus dites dahulu sebelum
digunakan. Pengujian ini dilakukan dengan White Box, Black Box, Basis Path,
pengujian arsitektur dan lain-lain
6. Evaluasi Sistem.
Pelanggan
mengevaluasi apakah sistem yang sudah jadi sudah sesuai dengan yang diharapkan
. Jika ya, langkah 7 dilakukan; jika tidak, ulangi langkah 4 dan 5.
7.Menggunakan system.
Perangkat lunak
yang telah diuji dan diterima pelanggan siap untuk digunakan.
Contoh prototype
Dalam bidang yang
lain perancangan sebuah prototype biasanya berupa
model dalam skala
kecil.
Contoh: Maket
Bangunan
Terminologi
} 1. Prototype Horisontal
} 2. Prototype Vertikal
} 3. Early Prototyping
} 4. Late Prototyping
} 5. Low-fidelity Prototyping
Paper-based
Prototyping
} Paper-based
prototyping menghasilkan sketsa di kertas, storyboards dan scripts.
} Paper-based
prototypes: cepat, murah tetapi tidak dapat dicoba langsung.
Computer-based
Prototyping
} Computer-based
prototyping: pemakai bisa coba langsung di komputer.
Untuk tahap awal lebih baik pakai
paper based, kalau sudah pasti, baru buat computer based (software prototype)
yaitu programnya tetapi tidak termasuk fungsionalitinya.
Software
Prototypes
} Bisa dieksekusi
(dijalankan).
} Ada
2 jenis yaitu thrown away (setelah dipakai lalu dibuang) dan evolve into final
system (dikembangkan menjadi sistem yang sesungguhnya).
} Bisa dipakai untuk berbagai tujuan
(misal untuk test interface, performance dan behaviour dari user).
} Bisa dibuat dengan cepat dan murah
} Prosesnya
iterative.
METODE PROTOTYPING:
·
Requirements Animation
·
Rapid (throw-it-away) prototyping
·
Evolutionary Prototyping
·
Incremental Prototyping (permodul)
Prototyping Tools
1. Draw/Paint Program
contoh:
Photoshop, Coreldraw
- Menggambar
setiap layar, baik untuk dilihat.
- Prototype
horisontal, tipis.
- Adobe
Photoshop.
2. Interface Builders
contoh: Visual Basic, Delphi, UIMX.
- Tools untuk
menampilkan jendela, kendali, dan lain-lain dari interface.
3. Scripted Simulations/Slide Show
contoh:
Powerpoint, Hypercard,Macromedia Director, HTML.
- Letakkan
tampilan seperti storyboard dengan (animasi) perubahan diantaranya.
- Dapat
memberikan user catatan yang sangat spesifik.
- Disebut chauffeured
prototyping.
- Macromedia
Director.
Komentar