“Hm...wanginya parfum kamu...” ujar si X.
“Iya, aku juga suka dengan baunya, harumnya aroma strawberry.....”ujar si Y.
Mendengar pembicaraan yang singkat itu....apa yang aku pikirkan....?
Atau kalau misalkan anda yang berada di samping dua orang tersebut, anda akan membayangkan apa? Atau minimal akan ada pertanyaan apa di benak anda?
Boleh jadi akan ada pertanyaan tentang harga sebotol parfum itu, selanjutnya dimana belinya?
....................................
Gambaran sahabat yang baik dan sahabat yang buruk bak pedagang minyak wangi dan pandai besi. Dari pedagang minyak wangi,engkau pasti mendapatkan minimal satu dari dua hal,engkau membeli atau paling kurang mencium semerbak baunya. Sedangkan pandai besi,maka engkau pasti merasakan satu dari dua hal : bajumu terbakar karenanya atau paling kurang engkau mencium bau asapnya.”” (Muttafaqun Alaih)
..............................
Nah, setelah baca hadits di atas, sudahkah se”ide” dengan saya?
Jadi ada beberapa kata kunci yang bisa didapat...
Kata pertama : sahabat
Kata kedua : parfum
Jujur saat mendengar pembicaraan tentang parfum yang wangi serta kebahagiaan orang yang di sekitarnya tentang parfum yang baunya wangi dan menyegarkan. Boleh jadi memang harganya mahal dan dibeli di salah satu outlet mall yang terkenal dan juga harus antri untuk membelinya...^^ (#agak lebay kayaknya)
Yup...seneng banget seandainya orang-orang di sekitar kita adalah “penjual minyak wangi yang harum itu”, aliasnya segar selalu rasanya berada dekat dengan sahabat yang baik, yang selalu menyebarkan “wangi”. Nah, sabahat yang baik itu yang kayak gimana ya?
Sahabat yang sholih pastinya ^^
Sahabat yang menemani dalam suka dan duka....
Sahabat yang mengingatkan dalam kebaikan dan kesabaran (ingat Al Ashr 3)
Sahabat yang mendukung dan membantu memperjuangkan kebenaran
Sahabat yang mengingatkan saat mengetahui kita berbuat salah
Sahabat yang tak pernah mengeluh mendengar keluh kesah dan tak bosan memotivasi
Nah, sudahkah kita menjadi sahabat yang baik bak penjual minyak wangi?
Maafkan kalau pertanyaannya menurut anda terbalik….bukan sudahkah orang-orang di sekitar kita adalah sahabat yang baik ataukah sahabat yang seperti pandai besi ? Sudah cukup kiranya kita menuntut orang lain berbuat baik atau berharap memberikan kebaikan kepada kita walau kita hanya diam dan memajang wajah memelas ==”. Sudah saatnya kita perbaiki diri untuk menjadi sahabat yang terbaik bagi orang lain….siap???? yup, bismillah ^^
Komentar