Yuk Bersabar....(lanjutan)

....tetapi adalah mengupayakan dengan benar-benar memperlakukan sesorang tersebut secara proporsional. Jangan karena kita ga suka dan ga nyaman berada di sampingnya, lalu selalu menghindarinya, selalu cuek, dan seakan-akan tidak ada keinginan untuk berbicara dengannya. Hm, sebagai seorang muslim, hendaknya kita tidak melakukan hal seperti itu. Yuk, mari memanajemen hati kita untuk tetap ber-khusnuldzon kepada semua saudara kita. Buang jauh-jauh suudzon tentang dia.
Wah, sabar kok ngalah terus? Ini nih salah paham. Sabar bukan berarti kayak gitu ya. Sabar... satu kata yang sangat biasa, tersusun dari 5 huruf, dari 4 huruf berbeda. Hm, tetapi mengaplikasikannya tak segampang itu. Eits, jangan nyerah, belum dicoba dan diusahakan kok bilang gitu. Awal mulanya kita tidak suka + tidak cocok + tidak nyaman dengan seseorang, kebanyakan karena mengalami trauma karena kejadian yang pernah terjadi sebelumnya antara kau dengan dia, atau karena dia dengan orang lain yang kau tahu, atau karena kamu dengan orang lain yang juga sakit hati dibuatnya. Hm....kayak rentetan sinetron yang panjang. Hm, kayak aku sering nonton sinetrin aja.Hehehe
Misalnya, dengan ketua kelas yang membuat jengkel, dia selalu datang terlambat ke kelas, sehingga kelas yang harusnya terkondisikan jadi berantakan. Harusnya menyiapkan kelas buat siap sekolah tapi malah ruameee...dst. Masalah kecil ini kalau terus kayak gitu bisa-bisa membuat semua siswa di kelas melakukan kudeta dan akhirnya mengusulkan re-shuffle kabinet kelas. Nah, ini nih, sebelum melakukan keputusan yang emosional, pertama kali yang harus dilakukan adalah “tabayyun” alias konfirmasi terlebih dahulu. Salah satu siswa yang merasa paling dekat dengan sang ketua kelas, menanyakan kepada dia, tentang apa yang terjadi.Hal ini mencegah terjadi gosip yang aneh tentang sang ketua, misalnya ketua kelas ga bertanggung jawab meninggalkan kewajibannya tiap hari, ketua suka main terus sehingga bangun kesiangan, ketua begadang terus sambil main PS, ketua sengaja ingin biar terkenal se sekolah, ketua malas berangkat pagi, dst. Nah, setelah ditanya alias diinterview, akhirnya ketua mengaku juga. Alasan sebenernya yang membuatnya 1 bulan ini dia terus-terusan terlambat adalah karena ibunya sakit, jadi harus merawat ibunya terlebih dahulu, ayahnya sudah meninggal dunia 2 th yang lalu. Setiap pagi, sang ketua kelas berangkat sekolah sambil membawa barang jualan ibunya dan dijual terlebih dahulu ke pasar. Dia menitipkan di toko-toko relasi ibunya. Dalam 1 bulan ini, dia berangkat ba’da subuh, langsung ke pasar, tetapi karena jaraknya lumayan jauh dan ditempuh hanya dengan menggunakan sepeda akhirnya dia selalu sampai di sekolah terlambat 30 menit. Hm....setelah mendengar alasannya, gimana hayooo? Tetep ingin marah kah? Hm, semoga hal yang sederhana ini bisa sedikit menyadarkan bahwa komunikasi kepada ssaudara kita itu penting.
Kalau menemukan teman yang menggemaskan, bukan karena lucu atau cute, tetapi teman yang super istimewa dalam bersikap. Yup, sikapnya lebay, kata-katanya selalu jadi hiperbola. Nah, kita harus sabar menyikapinya. Kita harus belajar untuk memahaminya, jangan kita selalu menuntut orang lain untuk dipahami. Kita harus mengakuinya terkadang teman yang seperti ini memang suka cari perhatian, suka diperhatikan, atau semacam orang sanguinis yang populer. Eits, positive thinking dulu tentang dia... Jangan sampai kebaikannya yang berjuta-juta kali padamu, gara-gara kesalahannya 1 x membuatmu sangat trauma kepadanya, kesabaranmu seakan berganti dengan acuh tak acuh dan jangan sampai akhirnya berujung perang dunia antara kau dengan dia.
Singkat kata, memang harus sabar dalam kondisi apapun, dimanapun, kapanpun, dengan siapapun, dan dalam hal apa saja. Oke, bismillah, Yuk bersabar !!!

Komentar