Sabar tiada batas, Sudahkah kita bersabar ???

Sabar adalah salah satu sifat yang mulia. Semua orang sudah tahu hal itu. Sabar merupakan perilaku yang terpuji. Penyataan ini pun telah jadi kebenaran umum. Sabar itu sifat yang baik. Hal ini memang begitu benar adanya. Ya, sabar, sifat yang dimiliki oleh setiap manusia di dunia. Benarkah setiap orang memilikinya? Nah, kalau pernyataan terakhir ini apakah memang sudah teruji kevalidannya? Pertanyaannya apakah kita sudah sabar???
Jadi teringat akan nasehat dari seorang sahabat, tentang esensi dari kesabaran. Esensi kesabaran adalah kekonsistenan dalam diri kita, meliputi konsisten dalam melaksanakan kebaikan, konsisten dalam meninggalkan maksiat, dan konsisten untuk kuat ketika tertimpa musibah. “Yakinlah setiap peristiwa, Allah menyiapkan sesuatu yang sangat indah, BERSABARLAH teman. Allah sedang ingin dekat denganmu, melalui doa dan air mata kesabaranmu”, katanya padaku. Terima kasih sahabatku tersayang, nasehat ini aku ingat dan pahami.
Aku temukan juga sms taujih dari temanku yang lain. Di dalam kehidupan ini ada banyak keindahan dan salah satu hal terindah di antaranya adalah mencoba ikhlas dan BERSABAR dalam hal apapun. Berarti SABAR ITU HAL YANG TERINDAH...
Nah, banyak keindahan ini jangan langsung dibayangkan semua yang indah-indah, mungkin banyak peristiwa atau insiden yang masih menyembunyikan keindahan itu, dan untuk menyingkap tabir tersebut salah satu hal yang terindah adalah bersabar. Bersabar dalam hal apapun, entah dalam kondisi yang nyaman ataupun dalam kondisi yang menyebalkan. Bersabar dalam kondisi yang menyenangkan ataupun kondisi yang membosankan. Bersabar saat kita suka maupun duka. Bersabar saat kita senang atau bosan. Bersabar never ending, bersabar dimanapun, kapanpun dan dalam kondisi apapun, atau kusebut itu bersabar tiada batas.
Tak hanya 2 kalimat di atas yang pernah aku dapat dari saudaraku seiman, banyak sms nasehat yang tiap hari dikirim ke Hpku.Terima kasih semuanya.Ini sms taujih tentang “SABAR”, aku rewrite disini. Semoga juga ada manfaatnya buat yang ngetik ulang dan yang baca. ^_^
“Karena Dia ingin kita memperbaiki diri, Dia ingin kita menjadi hamba yang benar-benar shalih dalam Islam ini. Tak ada kata-kata lain selain SABAR dan berusaha semaksimal mungkin, semoga Allah membimbing langkah kita, dan terus diistiqomahkan di jalan ini.”
Taujih ini general kadarnya, bisa digunakan untuk momen apa saja. Dalam setiap perjalanan hidup kita ini, kita harus sabar menghadapi bertubi-tubi masalah, yakin Allah akan membimbing kita.
“Sabar bukan berarti menyerah tanpa usaha, tetapi sabar bukan pula perjuangan tanpa hasil. Sabar adalah taman kesejukan diantara ikhtiar maksimal dan tawakal total. Sabar adalah perwujudan keyakinan kuat akan janji Allah. Dengan sabar, hati begitu percaya bahwa Allah akan segera menyambut niat dan keinginan tulus seorang hamba.”
Sip nih taujihnya, mantap! Sabar bukan hanya pasrah, tetapi tetap berusaha sekuat baja dan ditutup dengan tawakal alias menyerahkan semuanya hasilnya kepada Allah. Manusia kan tugasnya berusaha dan menjalani proses dengan sebaik mungkin, masalah hasil itu kehendak Allah. Manusia bersabar karena yakin akan janji Allah.
“Harapan atau impian boleh setinggi bintang di langit, tapi realita yang ada harus kita jalani dengan kesabaran dan optimis, karena segala ketetapan Allah bagi hambaNya yang beriman, adalah yang terbaik.”
Subhanallah...sabar itu memang luar biasa. Sabar memang dimiliki oleh tiap manusia...tetapi terkadang emosi atau nafsu amarahnya kadarnya melebihi kadar kesabarannya sehingga kita gampang marah. Dalam kondisi yang lain, terkadang prosentase pesimis dan putus asa lebih dominan sehingga kesabaran kita tinggalkan dan memilih jalan lain yang menyesatkan. Hm, bahaya.
Ini nih, ada lagi, Allah berfirman yang artinya“…….Jika kamu tidak menyukai mereka, (maka bersabarlah) karena boleh jadi kamu tidak menyukai sesuatu, padahal Allah menjadikan kebaikan yang banyak padanya.”(QS. An Nisa : 19)
Wah...kalau yang satu ini ayat yang tidak asing lagi di mata kita, karena sering membaca. Kalimat yang tidak asing lagi di telinga kita, saat banyak wejangan dari para sesepuh. Kalimat favorit yang kita sampaikan saat mengetahui teman yang sedang gejolak amarahnya ataupun saat lagi loyo hampir putus asa.
Kesabaran menghadapi saudara kita, adek kita, kakak kita, teman kita, orang tua kita, dosen pembimbing kita, teman satu kost / kontrakan, teman satu kelas, teman satu organisasi, perlu kita tumbuh dan kembangkan. Boleh jadi, banyak hal indah yang bisa kita temukan berasal dari mereka. Yup, dari sifat dan kepribadian yang berbeda-beda, sungguh indah dunia ini. Hal yang terindah adalah saat kita telah menyadari bahwa hal yang terindah itu benar-benar yang paling indah. Yup...dicari lho bukan malah lari, kawan. ^_^ Indahnya persaudaraan saat kita telah melewati fase taaruf dan sampai fase tafahum. Indahnya ukhuwah islamiyah bisa kita rasakan saat kita telah memilih untuk mencari dan meraihnya, bukan menunggu dan menuntut. Indahnya persahabatan bisa kita rasakan saat kita bisa bersabar, saling berbagi, membantu dan puncaknya adalah itsar. Kuncinya memang sabar menghadapi apapun...sabar tiada batasnya. Sudahkah kita bersabar???
Ini baru menghadapi orang lain yang tidak cocok alias tidak mengenakkan saja kita sudah mengeluhkan “kesabaran” kita sudah habis...Hm, ingat kawanku, Sabar tiada batas... Rasulullah SAW menyatakan bahwa Sabar tidak ada batasnya...Jadi mengapa kita menjudge kesabaran kita terbatas? Kalau sudah muncul kalimat “Kesabaranku sudah habis!” ini tandanya tidak sabar. Kesabarannya perlu segera di-upgrade, layaknya antivirus hati ini perlu di-update. Hati sebagai tempat asal kesabaran harus selalu dijaga kesehatannya dan kebenarannya dalam bekerja.
Menuliskan kembali taujih yang pernah aku dapat tentang SABAR ini punya tujuan agar aku ingat bahwa SABAR NEVER DIE, SABAR NEVER ENDING, SABAR FOREVER. Hm, semoga tulisan sedikit ini ada manfaatnya, bagi yang nulis dan yang baca.
Aku menulis ini terinspirasi dari adek-adek manisku kelas 1-5 SD yang tiap ba’da maghrib datang ke mushola kontrakan untuk belajar, mengerjakan PR, atau sekedar meramaikan suasana alias bermain. Bermacam-macam karakter mereka, ada yang suka ganggu temannya yang mengerjakan PR, ada yang suka nyanyi keras-keras, ada yang rajin belajar, ada yang mudah menangis, ada yang cuek, ada yang senang diberi soal perkalian, dst. Dan tingkah laku mereka terkadang menguji kesabaran orang lain,pasalnya penghuni kontrakan dan kost sekitar bisa dipastikan terganggu. Hm...mereka masih anak-anak...ya, begitulah mereka. Kesabaran memang harus diaplikasikan setiap saat dan dimanapun berada. Sabar akan adanya proses pembelajaran, proses tarbiyah dzatiyah yang menata masing-masing pribadi untuk berperilaku yang terbaik.
Selain karena tingkah laku mereka yang menggemaskan, ada juga yang bisa aku ambil pelajaran. Selesai belajar atau melakukan apapun selama di mushola az zahro, mereka menutup semuanya itu dengan berdoa selesai belajar, membacakan surat Al-Ashr beserta artinya. Subhanallah.... semua berteriak, “Demi masa, Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan serta saling menasehati untuk kebenaran dan saling menasehati untuk kesabaran”. Hm....mereka membacakan ini dengan keras sekali, serasa mereka selalu menasehatiku untuk sabar, terutama sabar menghadapi dan menemani mereka belajar. Pertanyaanku sekarang pada diriku, “ Sudahkan kita bersabar ??? ”

Komentar

Anonim mengatakan…
mohon izin copy beberapa kalimat untuk motivasi diri dan d share k tmn2 muslim lain. thanks
Unknown mengatakan…
oke...semoga bermanfaat ^^