PUSKOMDA MAYA GOES TO KMMI

PUSKOMDA MALANG RAYA GOES TO KMMI @ UI

Ahad,14 Juni 2009 , 5 delegasi dari Universitas Brawijaya yang terdiri dari 2 ikhwan dan 3 akhwat, berangkat dari stasiun Kota Baru Malang sekitar pukul 15.00 WIB dengan kereta api ekonomi Mataramaja. Kereta api pun berjalan sebagai tanda perjalanan kami menuju kampus UI pun dimulai. Alhamdulillah, kami mendapat tempat duduk yang cukup nyaman untuk menempuh perjalanan yang cukup lama ini, sekitar 19 jam. Kami sampai di stasiun Pasar Senen pada hari senin sekitar pukul 10.00 WIB. Perjalanan belum selesai, kami berjalan keluar dari Pasar Senen ke perempatan jalan untuk naik bis kota menuju stasiun Cikini. Karena tujuan kami selanjutnya adalah dari stasiun Cikini kami naik KRL menuju stasiun UI. Sekitar 10 stasiun yang kami lewati untuk bisa sampai di stasiun UI, sekitar pukul 12.00 WIB. Setelah mendapat pesan berupa arahan dari panitia, kami pun menunggu bis kuning untuk menuju ke asrama mahasiswa. Sesampainya di asrama mahasiswa, kami dipersilakan untuk segera bersih diri dan persiapan menuju tempat kegiatan di Gedung Fakultas Hukum, karena pukul 13.00 WIB acara seminar nasional sesi kedua dimulai.
Sesi pertama dari seminar tidak sempat kami ikuti,tetapi kami tetap mendapat notulensi dari panitia. Acara seminar dimulai pada pukul 09.05 WIB, dibuka dengan tilawah dan dilanjutkan dengan sambutan dari PO KMMI, Ketua SALAM X2 dan Ketua FSLDKN. Setelah itu, seminar sesi pertama yang mengangkat topik “Peran Umat Islam dalam Perjalanan Panjang Bangsa Indonesia” dimulai dengan dimoderatori Mulya Fitra Hutama. Pembicara di sesi ini adalah Pak Anhar Gonggong (Sejarawan Senior). Setelah penyampaian materi, dibuka sesi tanya jawab.
Sesi kedua pun dimulai pada pukul 13.30 WIB, sang moderator menjelaskan tentang topik bahasan diskusi panel ini, yaitu Permasalahan Terkini Umat Muslim dan Peran Pemerintah. Moderator mengenalkan pemateri yaitu Pak Ridwan Saidi (Sejarawan), Pak Yusril Ihza Mahendra (Guru Besar Fak.Hukum UI), Bambang Sutrisno(praktisi ekonomi perbankan) dan Achmat Setiabudi (Ketua SALAM X2). Pemateri pertama, yakni Pak Ridwan Saidi menyampaikan tentang problematika aktual umat islam dalam bidang sosial keagamaan. Beliau menjelaskan bahwa sebenarnya sulit untuk menemukan permasalahan islam masa kini. Beliau menyarankan kepada mahasiswa untuk bertindak tegas dalam perkara munkara yang ditemui.Beliau juga menambahkan penjelasan seputas awal-awal sejarah diteumkan makam yang bertuliskan huruf arab yang ditafsirkan makam islam atau tidak. Karena beliau tidak bisa mengikuti seminar sampai selesai, maka moderator mempersilakan 2 peserta mengajukan pertanyaan. Setelah selesai menjawab, pak Ridwan Saidi diperkenankan meninggalkan tempat seminar.
Seminar sesi kedua dilanjutkan oleh pemateri kedua,yaitu Pak Yusril Ihza Mahendra. Beliau menyampaikan tentang problematika aktual umat islam di bidang politik dan hukum. Beliau menyampaikan Syariat islam harus ditegakaan di negeri ini, namun harus melalui proses penetapan hukum,apalagi Indonesia berdasarkan hukum,konstitusi dan pancasila.Islam sangat berkaitan dengan hukum, hanya agama islam yang memiliki hukum islam, agama yang lain tidak. Walaupun banyak problematika yang dihadapi, Islam telah, sedang, dan akan terus berkembang di bidang politik dan hukum denganvariasi problematika yang tidak mudah. Selanjutnya, pemateri ketiga yaitu Pak Bambang Sutrisno menjelaskan tentang perkembangan industri perbankan syariah dan peran pemerintah dalam bidang ekonomi. Beliau memaparkan bahwa pilar utama dari ekonomi syariah adalah keadilan misalnya keharaman riba dan pelarangan riba, keseimbangan dan kemaslahatan. Inisiasi ekonomi syariah mulai tahun 1992. Perbankan semakin diminatis selama 12 tahun. Hal ini didasarkan karena ada pelaku-pelaku aktif, produk makin atraktifg, didukung ulama, persiapan yang cukup baik, edukasi dan kampanye secara masif. Beliau menambahkan problem dan peran pemerintah meliputi undang-undang tentang perbankan syariah baru disahkan tahun 2008 (dimana tidak semua menyetujui), pengelolaan dana haji masih dikelola bank konvensional, Undang – undang serta surat berharga bank syariah baru disahkan tahun 2008, pengaturan pajak berganda belum fix, dana –dana pemerintah belum masuh syariah, serta kurangnya pengakuan negara terhadap skema-skema ekonomi syariah. Tantangan di Indonesia adalah kemiskinan yang tinggi, pertumbuhan ekonomi yang rendah, dan pengangguran yang tinggi.
Pemateri keempat, Ahmat Setiabudi menyampaikan tentang problematika aktual pada kepemudaan.Beliau menyampaikan potensi permasalahan pemuda misalnya pada masalah budaya. Faktor yang terpenting adalah geografis, penduduk (SDM, kualitas, intelektualitas), faktor historis (dijajah, self confindence rendah). Misalnya masalah perbedaan geografis bisa menimbulkan egoisme pribadi. Setelah keempat pemateri menyampaikan materinya, sesi tanya jawab pun dilangsungkan.Acara seminar pun diakhiri pukul 16.30 WIB, peserta dipersilakan untuk sholat Ashar di MUI (Masjid Ukhuwah Islamiyah, dekat dengan Fak.Hukum) dan istirahat sampai selesai sholat maghrib dan khusus untuk BK dan BP untuk kembali ke dalam ruang seminar untuk syuro terkait agenda esok hari.
Seusai sholat maghrib, peserta delegasi dari Puskomda dan LDK se-Indonesia ini kembali ke asrama Mahasiswa UI untuk makan malam dan ramah tamah. Akhwat berkumpul di gazebo asrama untuk makan malam bersama. Selesai makan malam, panitia membuka forum ramah tamah dan menjelaskan tentang alur agendanya.Panitia menjelaskan bahwa esok hari (Selasa, 16 Juni 2009) peserta akan dibagi menjadi 3 komisi, yaitu komisi politik hukum, komisi sosial, budaya dan keagamaan serta komisi ekonomi.Sebenarnya pembagian komisi ini telah disampaikan kepada puskomda masing – masing waktu publikasi KMMI. Setiap LDK hanya memilih satu komisi, jadi baik perwakilan di akhwat maupun ikhwan berada pada komisi yang sama.
Setelah disampaikan, maka peserta dikelompokkan berdasarkan komisi yang sebelumnya telah dipilih atau ditentukan LDK atau daerah masing-masing. Nah, sesuai arahan dari Puskomnas untuk LDK dan puskomda di daerah Jawa Timur berada di komisi kedua, yakni komisi bidang sosial,budaya, dan keagamaan. Tak lama kemudian, peserta telah berkumpul di komisi pilihan masing-masing, namun masih ada beberapa peserta yang belum tahu bidang apa yang dipilih oleh LDK atau daerahnya. Forum ukhuwah pun dimulai di setiap komisi, kami dari puskomda malang berada di forum komisi kedua. Kalau tidak salah, perwakilan delegarsi yang ada di komisi kedua ini ada dari LDK UnBraw, LDK STKIP Nganjuk, LDK di IPB, UIKA Bogor, AKA Bogor , UNSAM Langsa Aceh, Unsoed, Undip, Unsri, Unimal, politeknik Telkom, UIN Bandung,dst. Setelah forum taaruf yang dipimpin langsung dari BP Jatim dan Puskomnas ini selesai, forum pun dikembalikan kembali ke forum besar untuk lebih membahas teknis sidang esok harinya.
Panitia memaparkan tentang mekanisme persidangan kepada seluruh peserta KMMI. Persidangan akan dimulai dengan sidang presidium di balai sidang dengan diikuti oleh semua peserta konferensi dari tiga komisi yang ada. Setelah dibuka oleh presidium sidang, agenda selanjutnya adalah sidang komisi. Sidang komisi adalah sidang tertutup yang hanya dilakukan anggota masing-masing komisi untuk mengidentifikasi dan menentukan sikap komisi terkait permasalahan – permasalahan aktual umat Islam Indonesia dalam bidang – bidang yang terspesifikasi untuk masing-masing komisi. Sidang Komisi ini dibagi menjadi dua tahap, tahap pertama adalah sidang yang bertujuan mengidentifikasi permasalahan –permasalahan yang dihadapi tiap daerah sesuai dengan bidang spesifikasi komisi. Sidang komisi tahap 1 ini diberi waktu selama 3 jam (pukul 09.00 – 12.00). Sedangkan sidang komisi tahap 2 yang direncanakan pada pukul 13.00-14.30 adalah sidang yang bertujuan membahas dan menentukan sikap komisi yang mempresentasikan sikap konferensi terkait dengan permasalahan yang telah diidentifikasi pada sidang komisi tahap 1. Setelah setiap komisi menyelesaikan dua tahapan sidang dan selanjutnya menghasilkan suatu rekomendasi solusi dari permasalahan bidang spesifikasi komisi. Sidang dilanjutkan dengan sidang presidium kembali, yaitu dipimpin langsung oleh pimpinan dari tiap komisi.Sidang presidium akhir ini berisi penyampaian hasil rekomendai solusi dari setiap komisi dan sifatnya tidak dapat diganggu gugat, tidak bisa diganti atau diubah lagi. Nah, hal inilah yang sempat dikritisi oleh beberapa peserta KMMI pada malam itu. Beberapa peserta merasa tidak puas karena apabila hasil rekomendasi dari komisi yang lain itu belum dirasa optimal tetapi mengapa harus dipaksakan untuk diterima.Ada yang mengusulkan tetap diadakannya sidang presidium, jadi setelah penyampaian hasil sidang tiap komisi, kalau ada saran, kritik atau masukan boleh ditampung dan disampaikan di forum.Apabila forum sepakat untuk diperbaiki ya sewajarnya juga boleh untuk diganti, karena hasil rekomendasi KMMI ini adalah hasil yang diharapkan dapat menampung semua suara dari seluruh daerah di Indonesia. Peserta menyayangkan kalau sidang presidium yang hanya bersifat penyampaian hasil sidang komisi padahal ada peserta dari daerah yang jauh ingin memperjuangkan daerahnya. Forum ukhuwah serta ramah tamah yang berubah dengan pembahasan mekanisme sidang akhirnya selesai sekitar pukul 21.30 malam. Dan peserta dipersilakan untuk istirahat di kamar yang telah disediakan di asrama mahasiswa UI, dan ada yang dialihkan ke asrama Aceh.
Selasa,16 Juni 2009, sidang presidium dimulai sekitar pukul 9.30 WIB. Hal ini terlambat dari rencana sebelumnya, mungkin karena sebelumnya syuro BP, BK serta presidium belum selesai. Sebelum dibuka, ketua pelaksana KMMI menyampaikan dan menunjukkan tentang pembagian komisi, peserta perwakilan LDK diharapkan mengoreksi apakah benar atau tidak. Saat itu, masih terjadi kesalahan, LDK UAKI Unbraw masih tertulis di anggota komisi PolHum. Setelah dikonfirmasi kembali ke BP Jatim, LDK UAKI kembali ke komisi kedua, komisi Sosial,Budaya dan Keagamaan. Sebelum diserahkan kepada pemimpin sidang presidium, pembawa acara membuka acara KMMI pada hari kedua ini. Setelah tilawah dari salah satu ikhwan dari Aceh, dilanjutkan sambutan dari Ketua FSLDKN, Dany Setiawan. Sambutan ketua FSLDKN berisi tentang pelimpahan tugas ketua sidang presidium kepada BK Isu Keumatan dari UI, ykani Amir Mumtazuddin dan mengamanahkan presidium 2 dan 3 kepada BP Banten dan BP Jawa Tengah. Selebihnya sambutan beliau berisi tentang dukungan dan motivasi untuk 3 komisi yang akan merumuskan beberapa rekomendasi solusi untuk Indonesia ke depan. Setelah sambutan, MC menyerahkan ke pemimpin sidang presidium, sementara itu panitia membagikan SOP (Standar Operasional Prosedur) Pelaksanaan KMMI. Pimpinan sidang presidium kembali menjelaskan tentang mekanisme sidang, yaitu sidang presidium, sidang komisi, dan ditutup dengan sidang presidium kembali serta pembacaan piagam rekomendasi mahasiswa muslim Indonesia yang selanjutnya diserahkan kepada tim sukses calon presiden RI.
Sekitar pukul 10.00 WIB peserta sidang presidium diarahkan panitia untuk menempati ruang sidang komisi masing – masing. Untuk anggota komisi PolHum tetap berada di balai sidang, sedangkan komisi 2 dan 3 berada di ruang yang lain. Kami berpindah menuju ruang yang ditunjukkan untuk ruang komisi dua. Sidang komisi pun dimulai sekitar pukul 10.15 WIB. Pimpinan sidang komisi dua menjelaskan mekanisme sidang secara singkat, serta meminta segera pemilihan presidium 2 dan 3. Setelah terpilih 3 pimpinan sidang, maka sidang komisi 2 pun dimulai dengan pimpinan sidang mempersilakan perwakilan LDK untuk menyampaikan masalah. Belum dimulai menuju agenda inti sidang tahap 1, panitia mengingatkan anggota komisi dua untuk pindah ruang sidang. Sehingga mau tak mau, kami dan semua anggota komisi 2 pindah ruang sidang, jaraknya lumayan jauh, hal ini dinilai kurang efisien. Ternyata jumlah tempat duduk di ruang sidang yang baru itu kurang, hal ini menambah ketidaknyamanan peserta terkait waktu sidang komisi sangat terbatas melihat bidang komisi 2 yang banyak.
Sidang komisi dua ini bisa dimulai dengan tertib sekitar pukul 10.40 WIB. Hal ini langsung dilanjutkan dengan penyampaian masalah dari daerah.
No Univ / Daerah Masalah
1 IKIP Madiun - Budaya lama yang masih dianut sampai saat ini (masalah aqidah) menyulitkan perkembangan dakwah- Kemiskinan
2 PNJ - Masalah televisi- Penyimpangan aqidah
3 Al Hikam - Budaya identik dengan pariwisata sbg moral bangsa- Kurangnya pendidikan yang berpandangan islam
4 Unsoed - Kemiskinan mengarah kekufuran- Disintegrasi
5 UNBRAW - Perlunya menjaga kelestarian budaya kita (banyak budaya yang telah diakui Malaysia dan negera lain)- Anak-anak terlantar dan jalanan banyak yang putus sekolah
6 Udinus - Dampak media TV- Belum adanya perhatian khusus mengenai pendidikan Islam- Wajib belajar mengapa hanya 9 th?
7 UPI - Dampak BHP- Pendidikan gratis vs SBI (Sekolah berstandar Internasional) di Indonesia- Legalitas mentoring dari SMP smapai Universitas
8 UNSAM ACEH - Pemberdayaan syariat Islam masih kurang- Kurikulum Islam belum ditegakkan- Infrastruktur masih jauh tertinggal
9 IAIN - Budaya timur tercampur dg budaya luar- Korupsi masih merajalela- Optimalisasi Sekolah gratis
10 Bogor - Mengakomodir seluruh masyarakat tentang sekolah gratis
11 UNSAM ACEH - Kurangnya jam pelajaran agama
12 UNDIP - Pengelolaan sampah perlu diperhatikan kembali- Tayangan TV banyak yang tidak mendidik
13 - AlQuran & As Sunnah seharusnya jadi acuan hidup- Kembalinya kebudayaan sekarang ke kebudayaan primitif
14 - Perang pemikiran- Harus selektif terhadap budaya asing
15 Telkom - Pembangunan yang tidak merata (produk, budaya, benda, bangunan)
16 UNSOED - Disintegrasi bangsa- Indonesia sebagai negara multikurtural
17 UNUD Bali - Dikriminasi agama- Barometer daerah wisata indonesia di bali (moral)- Anggaran dana pariwisata dibantu asing
18 - Optimalisasi UU APP- Penayangan di televisi harus lebih disensor- Kurikulum & pendidikan gratis- Akulturasi budaya luar & filtrasi
19 Semarang - Sikap tegas pemerintah untuk degradasi moral- Degradasi moral
20 UNSRI - Larangan berjilbab di kuliah- Penanganan kesehatan yang lamban (administrasi)
21 UNDIP - Bangunan sejarah dilestarikan- Prosedur rumah sakit yang perlu dirapikan
22 IPB - Pembodohan di dunia pendidikan- Sosialisasikan produk halal masih kurang
23 UNBRAW - Sertifikasi budaya lokal- Penertiban tata ruang kota- Penegasan lembaga sensor- Pendirian tempat ibadah yang seharusnya sesuai porsinya (kristenisasi)- Jual beli anak & perempuan
24 UNILA - Pengelolaan limbah (perlu kesadaran lingkungan)- Lahan pertanian diubah jadi lahan industri- Birokrasi kesehatan yang berbelit-belit- Diskriminasi askes- Iklan-iklan promosi aneh- sekolah islam kurang bisa dijangkau masyarakat- pemberdayaan masyarakay (BLT)
25 Al Hikam - mahalnya biaya pendidikan islam- anak dipekerjakan
26 UNDIP - perlu kawalan pemerintah thdp pendidikan kepribadian
Dari identifikasi masalah diatas dibagi menjadi 3 topik besar, yaitu :
SOSIAL BUDAYA KEAGAMAAN
- kemiskinan - warisan budaya - penyimpangan aqidah
- pendidikan - proteksi budaya nasional - diskriminasi
- kesehatan - filtrasi budaya - produk halal
- lingkungan - pariwisata -optimalisasi syaruat islam (aceh)
- media - westernisasi -tdk diterapkan nilai-nilai islam
- tata ruang kota - ideologi yang menyimpang
- birokrasi - pemaksaan agama
- pemberdayaan hasil penelitian


Dari poin-poin permasalahan di atas, dipilih beberapa hal yang menjadi prioritas pembahasan yang akan dituliskan ke dalam piagam rekomendasi yaitu :
SOSIAL BUDAYA KEAGAMAAN
- kemiskinan - warisan budaya - penyimpangan aqidah
- pendidikan - proteksi budaya nasional - diskriminasi
- kesehatan - filtrasi budaya - produk halal
- lingkungan - pariwisata -optimalisasi syaruat islam (aceh)
Hasil akhir sidang komisi ini adalah berupa rekomendasi solusi sebagai berikut:
1. Tingkatkan kualitas pendidikan Indonesia dalam aspek moralitas dan intelektualitas
2. Realisasikan anggaran pendidikan sebesar 20 %
3. Wujudkan pelayanan dan fasilitas kesehatan bagi masyarakat tanpa adanya diskriminasi.
4. Tegas dan konsisten dalam menjalankan kebijakan-kebijakan yang berkaitan dengan agama
5. Lindungi dan lestarikan budaya bangsa yang bernilai positif dalam rangka penguatan jati diri bangsa

Komentar