LSO RISTEK GO TO JOGJA

Awal bulan Mei 1alu, tepatnya 1-3 Mei 2009, LSO Ristek melakukan program kerja yang sangat seru! Apa itu? Divisi Public Relation LSO Ristek mengadakan Studi Banding Kelembagaan ke Gama Cendekia, UKM Penelitian dan Pengkajian Interdisipliner UGM. STUBA yang bertemakan “Dengan Semangat Hardiknas Kita Tingkatkan Kontribusi Mahasiswa di Bidang Riset dan Teknologi” ini diikuti oleh 60 peserta, terdiri dari 48 Ristekers (PH dan staff) serta 12 perwakilan Lembaga Riset Fakultas. Dengan adanya STUBA ini, harapan ke depannya LSO Ristek serta Lembaga Riset Fakultas di Universitas Brawijaya bisa berkembang dan lebih baik.
Gama Cendekia yang telah eksis selama 5 tahun di UGM, sedangkan LSO Ristek Brawijaya jauh lebih muda usianya karena baru 1 tahun berdiri. Hal ini mengakibatkan ada beberapa aspek yang LSO Ristek pelajari dari GC. LSO Ristek membutuhkan wawasan tambahan dan cerita pengalaman kelembagaan dari GC terkait dengan Visi-Misi, struktur organisasi, alur kaderisasi, kegiatan yang diselenggarakan, manajemen SDM, penelitian dan pengkajian riset, memperluas jaringan serta media publikasinya.
Gama Cendekia mempunyai satu landasan yang kokoh yaitu “KPK” yang berarti “Kompeten, Profesional, dan Kontribusi”. Harapannya hal ini yang menjadi ciri khas dari kader – kader Gama Cendekia. Ternyata hal ini pula yang mendasari alur kaderisasi di Gama Cendekia. Tahapan Pertama, Cendekia 1 (sebutan untuk kader Gama Cendekia yang baru bergabung) akan dikenalkan dengan Visi dan Misi, tentang sejarah perjalanan Gama Cendekia, selanjutnya mereka akan dibentuk menjadi seorang kader yang kompeten dengan adanya sekolah riset berupa pemberian materi. Tahapan kedua, Cendekia 2 dibentuk menadi kader yang Profesional, dengan cara mereka diberi amanah dalam kepanitiaan kegiatan. Dari cara ini harapannya para cendekia 2 dapat belajar menyelenggarakan kegiatan, bekerja sama dalam tim, serta bagaimana menerapkan profesionalitas. Tahapan ketiga, adalah Cendekia 3 dituntut berkontribusi, contohnya sebagai pengurus Gama Cendekia, menerapkan ilmu – ilmu kompetensi yang didapatkan selama 2 tahapan yang telah dilalui. Setiap ada kenaikan tahap, seperti kuliah, pasti ada TEST atau ujiannya. Ternyata alur kaderisasi ini sebenarnya tidak jauh beda dengan LSO Ristek, karena LSO Ristek juga membina kader mulai Training Rristek 1 , 2 dan 3.
Setelah pemaparan dari dua pihak (LSO Ristek dan Gama Cendekia) tentang profil kelembagaannya, acara Studi Banding dilanjutkan dengan Sharing. Ristekers yang telah dibagi tiap divisi dipertemukan dengan pengurus dari divisi yang terkait, PH GC dengan PH LSO Ristek, divisi PSDM GC dengan HRD LSO Ristek, dst. Small group discussion ini lebih efisien dalam membahas masalah di tiap divisi serta studi banding ini akan lebih terasa manfaatnya. Ristekers menggali informasi di tiap divisi serta masalah yang sering dihadapi dan solusinya. Agar sepulang dari Gama Cendekia, LSO Ristek bisa langsung berbenah diri menjadi lebih baik.
Agenda STUBA LSO Ristek belum selesai, sebelum kembali ke Malang, Ristekers diajak mempelajari sejarah di Benteng Vredeburg. Ristekers bisa melihat miniatur momen sejarah sebelum dan sesudah kemerdekaan RI. Agenda terakhir STUBA ini berupa Analisis Sosial di pasar Malioboro, yaitu Ristekers diharapkan dapat menganalisis suatu keadaan atau masalah sosial secara oyektif. Saat itu, Ristekers diberi waktu untuk mengambil data / informasi dari tema yang diangkat, bisa dengan wawancara kepada masyarakat yang ada di pasar Malioboro. Ristekers dibagi menadi beberapa kelompok. Sesuai dengan jargonnya, Ristekers selalu semangat, smart dan ceria, hal itu tampak sekali di wajah Ristekers saat pengambilan data Ansos. Selanjutnya hasil Ansos ini akan dipresentasikan 2 minggu setelah STUBA.

Komentar