Hal biasa bisa menjadi luar biasa, yang luar biasa bisa jadi biasa “Pengalamanku hari ini” (Ahad, 25 Jan 09)

Hm….akhirnya hari yang sangat amat special itu telah kulalui….hari itu adalah hari dimana agenda terakhir agenda RAKORNAS JARMUS di kampus C Unair. Yups, acaranya memang seru, apalagi setelah sholat dhuhur, final pemilihan muslimah teladan Indonesia. Subhanallah, ada 5 finalis, alhamdulillah salah satu delegasi puskomda malang raya menjadi bagian darinya, yaitu Ukhti Musfiroh, kaput FORKALAM. Hehee22…. Walau akhirnya terpilih juga Ukhti Dona dari SUMBAR menjadi duta muslimah Indonesia tersebut. Terus…dilanjutkan runner up 1 oleh Ukhti Kamelia dari GAMAIS ITB… Sebenernya aku juga ga ikut sampai akhir acara. Coz sewaktu lima finalis mempersembahkan nasyid dadakan, aku keluar ruang kahuripan menemani teman sekamarq Ukhti Meli, delegasi Puskomda Jadebek, dari UP (Univ. Pancasila), yang mau meninggalkan tempat untuk segera pulang dan sebelumnya mau jalan-jalan keliling Surabaya…
Hm….setelah sampai di asrama, merapikan barang – barang, dan sholat ashar, aku menemui U’ Meli lagi di depan asrama. Eh…foto2 dulu bareng U’ Desi dari UP dan U’ Bibin yang dari UB. Cz qt tetanggan kamar…Nah dari sinilah cerita yang ingin kutulis. Setelah pamit dengan beberapa akhwat yang kutemui, aku langsung memutuskan untuk segera ke stasiun Gubeng cz pingin naik kereta Dhoho jam 16.19. Aku jalan melewati perpustakaan cz tujuannya menuju pagar luar Unair. Alhamdulillah, ketemu dengan panitia yang membawa motor, ada U’ Yusifa dan U’ Ratna…Yach….aku memang butuh bantuan, pingin dianterin sampe gerbang aja, cz mau naik len T2 menuju stasiun. Hm…aku ga sabar banget, aku takut ketinggalan kereta, cz itu dah pernah terjadi, aku ga mau mengulanginya lagi…Taka lama kemudian, ada len T2 lewat tapi ada di seberang jalan, aku mencoba menghentikannya dan naik…setelah 100m, aku ragu, dan tanya ke sopirnya, apakah lewat stasiun…Ternyata benar, aku salah arah. Hm…aku jalan kembali ke tempat awal aku menunggu len. Tak lama kemudian, ada seorang akhwat calon dokter Unair yang juga mau naik angkot. Alhamdulillah, ada teman untuk ngobrol sejenak di angkot, cz beliau turun di kampus B. Aku turun di depan stasiun…dan langsung beli tiket…harganya 4000 rupiah.
Wooooow….aku menuju jalur 1, yang memang jalur untuk kereta ekonomi. Aku melihat sederetan demi deretan bangku dan banyak sekali orang-orang yang hendak naik kereta api. Hm…aku agak takut…ga duduk…aku mencoba tenang dan berusaha untuk bisa masuk. Benar, lagi – lagi aku berdiri.
Wah…hal yang biasa, “berdiri”. Tapi bagiku hal ini bisa saja menjadi luar biasa, kalau berdirinya dari stasiun Gubeng sampai Jombang, Hehehe…3 jam berdiri. Alhamdulilllah, akhirnya aku bisa duduk saat smapai di stasiun Sumobito. Alhamdulillah, Aku masih bisa bertahan berdiri.Sesampainya di stasiun, Aku memutuskan untuk naik becak, cz keadaanya hujan. Alhamdulillah, sekitar pukul 19.30 aku sampai juga di rumah tercinta. Ibuku telah menyiapkan segelas the hangat, soto daging yang hm….enak…. Hm…hari ini bagiku memberi banyak sekali pelajaran, dan ada hikmah di balik apa saja yang aku alami hari – hari yang lalu di Surabaya, tepatnya acara rakornas jarmus ini.
Hm…bertemu dengan orang lain yang tak dikenal lalu berkenalan mungkin memang hal yang sepele, yach…biasa. Tapi bagiku itu sangat luar biasa kalau aku bisa berkenalan dengan para muslimah di seluruh Indonesia, dari Aceh, sampai Jayapura… Sangat kental sekali ukhuwah Islamiyah ini….rasanya walau kenal baru 3 hari, kenalan sampai lebaih dari 3 kali, maksudnya betha tanya nama mereka…hehehe.afwan jiddan. Tapi yach….memang betha seperti itu. Seneng juga aku bisa minta mereka memberiku kenang-kenangan berupa tulisan mereka alias coret-coret di bukuku. Walau hanya 47 orang yang telah menulis di bukuku, aku snagat senang. Hehehe…masih banyak akhwat yang belum ku minta untuk ngisi.
Hal yang luar biasa mungkin hal yang jarang terjadi, kategori ini kuberikan kepada hal-hal yang kutemui di stasiun Gubeng…khususnya saat di kereta api Dhoho.Penuh banget, dari stasiun Semut, kondisinya sudah penuh, sedikit yang berdiri, ditambah penumpang dari Gubeng,jadinya tambah sesak. Hm…kurang deh…tak lama kemudian sampai di Wonokromo, woooooow, luar biasa…..banyak banget penumpangnya. Sampai-sampai aku yang di dalam kreta terdengar pengumuman untuk calon penumpang agar tidak berdesak-desakan, atau menunggu kereta KRD untuk menuju kota Jombang,setelah dan sebelumnya. Mungkin kejadian luar biasa itu menjadi biasa, cz hal itu sering terjadi. Apalagi hari-hari ini adalah waktu liburan. Panatas saja, banyak kutemui ibu dan keluarga membawa anak-anak yang masih kecil. Hm….mungkin cukup di sini tulisanku berjudul …seperti diatas…Aku pingin melanjutkan ke sesi berikutnya (Judul yang beda)…

Komentar