UMMI, Siapa Akhwat Sejati Itu ?

Seorang remaja putri bertanya pada ibunya;”Ummi ceritakan padaku tentang akhwat sejati...”

Sang ibu tersenyum sambil tengadah, dan menjawab....sebagai berikut

Akhwat sejati bukanlah dilihat dari wajahnya yang manis dan menawan, tetapi dari kasih sayangnya pada karib kerabat dan orang di sekitarnya. Pantang baginya mengumbar aurat, dan memamerkannya kepada siapapun, kecuali pada pasangan hidupnya. Dia senantiasa menguatkan iltizam dan azzamnya dalam ber-ghudul bashar dan menjaga kemuliaan diri, keluarga, serta agamanya.

Akhwat sejati bukanlah dilihat dari suaranya yang lembut dan mempesona, tetapi dari lembut dan tegasnya tutur dalam mengatakan kebenaran. Dia senantiasa menjaga lisan dari segala bentuk ghibah dan namimah. Pantang baginya membuka aib saudara – saudaranya. Dia yang memahami dan merasakan betul jika Allah SWT senantiasa mengawasi segala tindak-tanduknya.

Akhwat sejati bukanlah dilihat dari liuk gemulainya ia berjalan., tetapi dari sikap bijaknya memahami keadaan dan persoalan – persoalan. Dia yang senantiasa bersikap tulus dalam membina persahabatan dengan siapapun., dimana dirinya berada. Sabar adalah aura yang terpancar dari wajahnya.

Akhwat sejati bukanlah dilihat dari banyaknya ikhwan yang memuji dan menaruh hati padanya, tetapi dilihat dari kesungguhannya dalam berbakti dan mencintai Allah , Rasulullah, dan pencintanya.Pantang baginya mengikuti arus mode yang melenakan dan menyilaukan mata. Ddia yang selalu menghindari sesuatu yang syubhat terlebih hal – hal yang diharamkan-Nya.

Akhwat sejati bukanlah dilihat dari tingginya gelar dan luasnya wawasan tetapi tingginya ghirah untuk menuntut ilmu dan mengamalkan syariat secara murni dan berkesinambungan...

Setelah itu, sang anak bertanya kembali,”Adakah yang dapat memenuhi kriteria seperti itu, Ummi?”

Sang ibu menjawab , ”Adakah kau meragukan kesalehan para ummahatul mukminin? Contohlah para istri dan puteri Rasulullah saw,bagaimana mereka bertindak-tanduk, bagaimana mereka menyokong pasangan hidup mereka dalam menghadapi badai kehidupan, bagaimana mereka berdakwah, bagaimana mereka membentuk dan membina angkatan generasi rabbani....

Tauladanilah mereka....

Khadijah, Aisyah, Hhafsah, Maimunah, Shafiyah, Fatimah Az-Zahra, dan para shahabiyah ra. Merekalah sebaik – baik perhiasan dunia itu. Sabda Rasulullah saw : ”Duani adalah perhiasan, dan sebaik – baiknya perhiasan adalah wanita yang shalihah.

Dikutip dari : Surat Cinta untuk Sang Aktivis karya Musafir Hayat

Komentar

Anonim mengatakan…
Assalammualaikum...
maapkan inoya ru sempat kunjungi blog kamu.
ayo semangat menulisnya diteruskan. biar kita saling berbagi ilmuu dan pengalaman...
Wassalam...
ps.kapan posting lagi?