Mengapa Kita Harus Mencintai Rasul

Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : “Tidak beriman seseorang dari kamu sehingga Allah dan Rasul-Nya lebih dikasihinya daripada yang lain dari keduanya.”

(Riwayat Ahmad)

Adapun hadits shahih di atas mengandung pengertian bahwa iman seorang muslim itu sempurna, yaitu ketika ia mencintai Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam melebihi kecintaannya terhadap anak, orang tua dan segenap manusia, bahkan sebagaimana ditegaskan dalam hadits lain hingga melebihi kecintaannya terhadap dirinya sendiri.

Lalu muncul sebuah pertanyaan dalam benak kita, sebenarnya mengapa kita harus mencintai Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam melebihi cinta kita pada yang lain? Sebenarnya apa keistimewaan beliau dibandingkan seluruh manusia di muka bumi ini? Mari kita telusuri apa penyebabnya.

Allah S.W.T berfirman : "Dan sesungguhnya engkau memiliki akhlak yang sungguh agung". (Al-Qalam: 4) Juga firman-Nya yang lain : "Dan sesungguhnya, adalah bagi kamu pada diri Rasulullah itu contoh ikutan yang baik". (Al-Ahzaab; 21)

Kedua ayat Al Qur’an di atas adalah ditujukan kepada Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam. Ini menunjukkan bahwa Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam memang benar – benar sangat istimewa, sehingga Allah SWT, Sang Maha Agung pun memujinya. Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam merupakan hamba-Nya yang memiliki akhlak yang sungguh terpuji, dan beliau merupakan suri teladan bagi kita semua.

Masih belum puas dengan bukti kelebihan Rasulullah pada 2 ayat Al Qur’an di atas ? Mari kita simak penjelasan dari sahabat di sekitarnya. Anas bin Malik radhiallahu ‘anhu seorang sahabat beliau yang mulia menyatakan : “Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam adalah manusia yang paling baik budi pekertinya.” (HR.Bukhari dan Muslim). Dalam hadits lain Anas memuji Rasulullah shalallahu ‘alahi wasallam : “Belum pernah saya menyentuh sutra yang tebal atau tipis lebih halus dari tangan rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam. Saya juga belum pernah mencium bau yang lebih wangi dari bau rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam. Selama sepuluh tahun saya melayani rasulullah shalallahu ‘alahi wa sallam, belum pernah saya dibentak atau ditegur perbuatan saya : mengapa engkau berbuat ini ? atau mengapa engkau tidak mengerjakan itu ?” (HR. Bukhari dan Muslim).

Rasuluilah shalallahu ‘alaihi wa sallam memang seorang mu'min yang terulung. Seorang yang telah diasuh dan dipelihara akhlaknya oleh Allah S.W.T. untuk dijadikan seorang rasul dan contoh insan kamil yang menjadi suri teladan sepanjang zaman. Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam juga merupakan seorang hamba Allah SWT yang paling banyak beribadah dan paling bertaqwa, tanpa melupakan tanggung jawab terhadap kewajiban manusia yang lain. Istri baginda Aisyah pun heran karena baginda begitu tekun beribadah kepada Allah S.W.T. Pada suatu ketika Aisyah bertanya, mengapa baginda begitu tekun dan kuat beribadah, padahal Allah S.W.T. telah mengampuni dosa baginda yang terdahulu dan yang akan datang. Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam menjawab : "Tidakkah aku ingin menjadi hamba yang bersyukur." (Riwayat Bukhari dan Muslim)

Dari penjelasan di atas, kita bisa menyimpulkan bahwa Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam adalah contoh seorang hamba yang pandai bersyukur kepada Allah S.W.T. Beliau merupakan sosok yang berakhlak mulia, beliau selau beribadah kepada Allah S.W.T dengan tulus ikhlas. Allah berfirman : "Mereka tidak diperintahkan melainkan untuk beribadah kepada Allah dengan ikhlas serta mempunyai sistem agama. (Al-Bayyinah: 5). Ditambah pula dengan ingatan beliau yang tidak putus-putus terhadap Allah S.W.T dan menjadikan seluruh kehidupannya dalam suasana beribadah kepada Allah S.W.T. semata-mata.

Setelah kita mengetahui keistimewaan yang dimiliki Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam, pantaslah bagi kita untuk mencintai beliau lebih dari orang tua, anak, istri, suami, dan manusia yang lain. Beliau adalah sosok idola yang takkan terkalahkan dengan selebritis manapun seisi bumi ini. Apalagi kalau hanya dibandingkan dengan seleb yang pandai berakting di depan kamera, berbakat menyanyi, bergaya saat difoto ataukah hanya sekedar mereka yang ‘nongol’ di layar televisi. Sungguh jauh kualitasnya dibandingkan beliau. Pantaskah kita mengidolakan selain Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam? Sekarang, kalau ada pertanyaan “Siapakah Idola Kamu?” Kita semua sudah tahu jawabannya khan! Jawabannya hanya satu, Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam.

Komentar