Al Qur’an dengan Berjuta-juta Keajaiban

"Maka apakah mereka tidak memperhatikan Al Qur'an ? Kalau kiranya Al Qur'an itu bukan dari sisi Allah, tentulah mereka mendapat pertentangan yang banyak di dalamnya."

(Al Qur'an, An Nissa :82)

Melalui ayat tersebut di atas, Allah menyatakan bahwa Al Qur'an bebas dari segala pertentangan. Semua yang tertulis dalam Al Qur’an adalah benar seratus prosen, tidak ada yang palsu, dan tidak ada sebuah fatamorgana. Tidak ada keraguan di dalamnya, semua merupakan firman Sang Kuasa. Selain itu, setiap penggal informasi yang dikandung Al Qur'an semakin mengungkapkan keajaiban kitab suci ini hari demi hari. Al Qur'an adalah kalam Allah Yang Maha Kuasa, Pencipta segala sesuatu dari ketiadaan.

Al Qur'an adalah firman Allah yang di dalamnya terkandung banyak sekali sisi keajaiban. Karena itu, mari kita mulai untuk mempelajarinya satu per satu. Adapun salah satu fakta yang diungkap Al Qur’an yaitu berupa kebenaran ilmiah yang ternyata hanya mampu kita ungkap dengan teknologi abad ke-20, dan hal itu telah dinyatakan Al Qur'an sekitar 1400 tahun lalu. Subhanallah, memang Al-Quran diciptakan Allah dengan begitu mengagumkan. Tetapi perlu kita pahami di sini, Al Qur'an tetap saja bukan suatu kitab ilmu pengetahuan. Namun, dalam sejumlah ayatnya terdapat banyak fakta ilmiah yang dinyatakan secara sangat akurat dan benar yang baru dapat ditemukan dengan teknologi abad ke-20. Fakta-fakta ini belum dapat diketahui di masa Al Qur'an diwahyukan, dan ini semakin membuktikan bahwa Al Qur'an adalah firman Allah.

Apa yang menjadi kewajiban manusia adalah untuk berpegang teguh pada kitab suci yang Allah turunkan ini, dan menerimanya sebagai satu-satunya petunjuk dalam menjalani berbagai macam keadaan dalam kehidupan, baik dalam keadaan bahagia maupun duka. Dalam salah satu ayat, Allah menyeru kita: "Dan Al Qur'an itu adalah kitab yang Kami turunkan yang diberkati, maka ikutilah dia dan bertakwalah agar kamu diberi rahmat" (Al Qur'an, 6:155). Dalam beberapa ayat-Nya yang lain, Allah menegaskan: "Dan katakanlah: "Kebenaran itu datangnya dari Tuhanmu; maka barangsiapa yang ingin (beriman) hendaklah ia beriman, dan barangsiapa yang ingin (kafir) biarlah ia kafir"(Al Qur'an, 18:29)."Sekali-kali jangan (demikian)! Sesungguhnya ajaran-ajaran Tuhan itu adalah suatu peringatan, maka barangsiapa yang menghendaki, tentulah ia memperhatikannya" (Al Qur'an, 80:11-12) .

Keajaiban Al Qur’an yang pertama adalah pemaparan tentang asal mula alam semesta. Asal mula alam semesta digambarkan dalam Al Qur'an pada ayat berikut : "Dialah pencipta langit dan bumi" (Al Qur'an, 6:101). Keterangan yang diberikan Al Qur'an ini bersesuaian penuh dengan penemuan ilmu pengetahuan masa kini. Kesimpulan yang didapat astrofisika saat ini adalah bahwa keseluruhan alam semesta, beserta dimensi materi dan waktu, muncul menjadi ada sebagai hasil dari suatu ledakan raksasa yang tejadi dalam sekejap. Peristiwa ini, yang dikenal dengan "Big Bang", membentuk keseluruhan alam semesta sekitar 15 milyar tahun lalu. Jagat raya tercipta dari suatu ketiadaan sebagai hasil dari ledakan satu titik tunggal. Kalangan ilmuwan modern menyetujui bahwa Big Bang merupakan satu-satunya penjelasan masuk akal dan yang dapat dibuktikan mengenai asal mula alam semesta dan bagaimana alam semesta muncul menjadi ada.

Keajaiban yang kedua yang bisa kita pelajari adalah pemaparan tentang garis edar benda – benda di langit, seperti matahari, bulan, bintang, meteor, komet, dan sebagainya."Dan Dialah yang telah menciptakan malam dan siang, matahari dan bulan. Masing-masing dari keduanya itu beredar di dalam garis edarnya" (Al Qur'an, 21:33). Disebutkan pula dalam ayat yang lain bahwa matahari tidaklah diam, tetapi bergerak dalam garis edar tertentu : "Dan matahari berjalan di tempat peredarannya. Demikianlah ketetapan Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui" (Al Qur'an, 36:38). Hal ini menunjukkan kepada kita semua bahwa semua bintang, dan benda - benda di alam semesta berada dalam suatu gerakan serupa yang telah direncanakan oleh Sang Pencipta Alam Semesta secara mengagumkan.

Keajaiban yang ketiga adalah pemaparan tentang manfaatnya besi.Besi adalah salah satu unsur yang dinyatakan secara jelas dalam Al Qur'an. Dalam Surat Al Hadiid, yang berarti "besi", kita diberitahu sebagai berikut :"…Dan Kami turunkan besi yang padanya terdapat kekuatan yang hebat dan berbagai manfaat bagi manusia ...." (Al Qur'an, 57:25).

Ini dikarenakan penemuan astronomi modern telah mengungkap bahwa logam besi yang ditemukan di bumi kita berasal dari bintang-bintang raksasa di angkasa luar. Logam berat di alam semesta dibuat dan dihasilkan dalam inti bintang-bintang raksasa. Akan tetapi sistem tata surya kita tidak memiliki struktur yang cocok untuk menghasilkan besi secara mandiri. Besi hanya dapat dibuat dan dihasilkan dalam bintang-bintang yang jauh lebih besar dari matahari, yang suhunya mencapai beberapa ratus juta derajat.

Keajaiban yang keempat yang bisa kita amati adalah tentang lautan yang tidak bercampur satu sama lain. Salah satu di antara sekian sifat lautan yang baru-baru ini ditemukan adalah berkaitan dengan ayat Al Qur’an sebagai berikut :"Dia membiarkan dua lautan mengalir yang keduanya kemudian bertemu, antara keduanya ada batas yang tak dapat dilampaui oleh masing-masing" (Al Qur'an, 55:19-20). Sifat lautan yang saling bertemu, akan tetapi tidak bercampur satu sama lain ini telah ditemukan oleh para ahli kelautan baru-baru ini. Dikarenakan gaya fisika yang dinamakan "tegangan permukaan", air dari laut-laut yang saling bersebelahan tidak menyatu. Akibat adanya perbedaan masa jenis, tegangan permukaan mencegah lautan dari bercampur satu sama lain, seolah terdapat dinding tipis yang memisahkan mereka. (Davis, Richard A., Jr. 1972, Principles of Oceanography, Don Mills, Ontario, Addison-Wesley Publishing, s. 92-93.)

Keajaiban yang kelima yang bisa kita cermati lebih mendalam adalah tentang penciptaan manusia. Allah mengingatkan kepada kita semua bagaimana manusia sampai ke bumi, tahap-tahap mana yang telah kita lalui, dan apa bahan dasarnya : "Kami telah menciptakan kamu; maka mengapa kamu tidak membenarkan? Adakah kamu perhatikan (benih manusia) yang kamu pancarkan? Kamukah yang menciptakannya? Ataukah Kami yang menciptakannya?" (Al Qur'an, 56:57-59).

Penciptaan manusia dan aspek-aspeknya yang luar biasa itu ditegaskan dalam banyak ayat. Beberapa informasi di dalam ayat-ayat ini sedemikian rinci sehingga mustahil bagi orang yang hidup di abad ke-7 untuk mengetahuinya. Beberapa di antaranya adalah manusia tidak diciptakan dari mani yang lengkap, tetapi dari sebagian kecilnya (spermazoa), sel kelamin laki-lakilah yang menentukan jenis kelamin bayi, janin manusia melekat pada rahim sang ibu bagaikan lintah, manusia berkembang di tiga kawasan yang gelap di dalam rahim.

Di sini, pada bagian ini, satu keajaiban penting dari Al Qur'an terungkap. Saat merujuk pada zigot yang sedang tumbuh dalam rahim ibu, Allah menggunakan kata "'alaq" dalam Al Qur'an : "Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang Menciptakan, Dia telah menciptakan manusia dari 'alaq (segumpal darah). Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah" (Al Qur'an, 96:1-3). Arti kata "'alaq" dalam bahasa Arab adalah "sesuatu yang menempel pada suatu tempat". Kata ini secara harfiah digunakan untuk menggambarkan lintah yang menempel pada tubuh untuk menghisap darah. Tentunya bukanlah suatu kebetulan bahwa sebuah kata yang demikian tepat digunakan untuk zigot yang sedang tumbuh dalam rahim ibu. Hal ini sekali lagi membuktikan bahwa Al Qur'an merupakan wahyu dari Allah, Tuhan Semesta Alam.

Sisi keajaiban lain dari Al Qur'an adalah ia memberitakan terlebih dahulu sejumlah peristiwa yang akan terjadi di masa mendatang. Ayat ke-27 dari surat Al Fath, misalnya, memberi kabar gembira kepada orang-orang yang beriman bahwa mereka akan menaklukkan Mekah, yang saat itu dikuasai kaum penyembah berhala : "Sesungguhnya Allah akan membuktikan kepada Rosul-Nya tentang kebenaran mimpinya dengan sebenarnya (yaitu) bahwa sesungguhnya kamu pasti akan memasuki Masjidil Haram, insya Allah dalam keadaan aman, dengan mencukur rambut kepala dan mengguntingnya, sedang kamu tidak merasa takut. Maka Allah mengetahui apa yang tiada kamu ketahui, dan Dia memberikan sebelum itu kemenangan yang dekat" (Al Qur'an, 48:27) .

Ketika kita lihat lebih dekat lagi, ayat tersebut terlihat mengumumkan adanya kemenangan lain yang akan terjadi sebelum kemenangan Mekah. Sesungguhnya, sebagaimana dikemukakan dalam ayat tersebut, kaum mukmin terlebih dahulu menaklukkan Benteng Khaibar, yang berada di bawah kendali Yahudi, dan kemudian memasuki Mekah.

Subhanallah, Al Qur’an memang benar – benar kitab suci yang sempurna. Sebenarnya masih banyak sekali keajaiban – keajaiban yang terdapat dalam Al Qur’an yang belum tertulis dalam penjelasan di atas. Masih ada berjuta – juta bukti yang menunjukkan hal tentang keajaiban Al Quran. Inilah yang seharusnya memberi suatu semangat baru bagi kita untuk mempelajari Al Qur’an dan menerapkannya sebagai petunjuk dalam kehidupan sehari – hari.

Sumber : "Keajaiban Al Qur’an" karya Harun Yahya

www.keajaibanalquran.com

Komentar